"Selamat pagi masa depannya Beomgyu."
Bahkan Taehyun baru mematikan motornya, baru sekali tarikan nafas menghirup udara segar lingkungan sekolah, tapi sambutan hangat sudah menerpa gendang telinganya.
Pemuda cantik berambut sedikit panjang itu tersenyum manis ke arahnya. Kali ini Beomgyu mengenakan sweater rajut panjang hitamnya, menyisakan jari-jari tangannya yang seakan mengintip.
"Bagaimana pagi kakak? Apakah berjalan happy kiyowo?"
"Tadinya." Taehyun melepas helmnya. Meletakkannya dengan sedikit kasar sebelum menatap tajam Beomgyu. "Sebelum kau datang menyapaku."
Sang lawan bicara tertawa.
"Oh iya kak. Aku punya sesuatu untuk kakak."
"Jangan aneh-aneh." Tegur Taehyun tajam saat melihat pemuda itu mengobrak-abrik tas coklatnya.
"Masa iya aku ngasih hal-hal aneh ke orang yang aku sayang sih, kak. Enggak cocok banget."
Membuang pandangannya, Taehyun tidak menjawab perkataan Beomgyu. Tapi, entah kenapa Taehyun malah memilih menunggu dan tidak melangkah pergi dari sana.
Trang...
Sebuah benda meluncur jatuh dari dalam tas Beomgyu. Kedua insan itu menatap serempak benda tersebut.
Sebuah pisau cutter.
Dengan cepat Beomgyu mengambil benda tersebut dan segera menyimpannya ke dalam tas. Kemudian tersenyum kikuk ke arah Taehyun yang menatapnya dengan alis terangkat penuh tanya.
"Pisau?"
"Ha? Apa kak?"
Taehyun tidak merasa perlu mengulang pertanyaannya dan Taehyun juga tidak merasa Beomgyu tidak mendengar suaranya. Dia menatap Beomgyu dengan tatapan datarnya.
"Bu-bukannya sudah biasa ya,kak kalau siswa bawa pisau ke sekolah?"
Ha? Biasa? Sejak kapan?
Apa Taehyun yang ketinggalan zaman?
Tapi, mengapa Beomgyu menjawabnya dengan gugup begitu?
Sudahlah, alasan apa juga yang membuat Taehyun harus peduli. Itu benda milik Beomgyu. Selagi tidak melukai orang lain, Taehyun tidak berhak ikut campur.
"CHOI BEOMGYU!!!"
Tersentak kaget. Beomgyu membulatkan matanya. Teriakan itu sangat ia kenali. Dengan kikuk dia menoleh, melihat pemuda seusianya yang menatap geram dari kejauhan.
Pemuda cantik itu menyengir bodoh.
"Sial. Ketangkep." Gumam Beomgyu miris.
Kang Taehyun juga ikut menatap siapa yang memanggil Beomgyu. Alis matanya terangkat, merasa bingung.
Bukankah yang memanggil Beomgyu adalah Kai? Lalu, kenapa Beomgyu malah ketakutan seperti itu?
"ANAK SETAN !! KENAPA BONEKA MOLANGKKU TELINGA, KAKI DAN TANGANNYA PUTUS SEMUA !!!"
Astaga.
Ternyata.
"Kak Taehyun hadiahnya aku tunda dulu ya kak." Ucap Beomgyu cepat. Takut jika Kai segera menghampirinya. "Nanti aku samperin kakak lagi."
"Dadah kak Taehyun, aku pergi dulu."
"Aku sayang kakak."
Kalimat terakhir diucapkan sembari berlari menjauh. Tidak menunggu respon Taehyun.
Menghela napas, Taehyun menatap kepergian Beomgyu dengan ekspresi wajah yang tidak bisa dibaca.
"Udah tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
You are the Reason 🦋TaeGyu🦋
RomansaHanya kisah cinta klasik dimana Beomgyu yang mengejar cinta Taehyun. Taehyun menganggap Beomgyu iseng. Sampai Taehyun sadar bahwa dia tidak mengenal Beomgyu sepenuhnya.