[3] ♡

24 17 4
                                    

~ Enjoy Your Reading ~

gak butuh waktu lama ayah pulang dari kantor , aku sedikit khawatir gimana reaksi ayah bunda dan kak jujin sama bang sehun setelah nanti aku bilang mau kuliah dichina

" ayah pulang ! " kata ayah masuk saja rumah dan menanggalkan sepatunya

" selamat datang ! " kata kami semua yang ada diruangan tamu bersamaan

aku masih belum bicarakan tentang kuliahku aku masih menunggu waktu yang tepat atau kata lain saat kami lagi santai diruangan tamu

kami semua nikmati makanan malam buatan bunda banyak sekali , jiso sampe nambah nasi , aku sedikit kaget melihat jiso begitu tapi dia bilang karna neneknya masak makanan kesukaannya dan enak dia gak mau sisainnya

kak jujin mendidik jiso bagus sekali aku pasti satu hari nanti aku bakal jadi seperti kak jujin dan bunda , menjadi ibu yang hebat seperti mereka

•••

setelah semua terlihat lagi santai diruangan tamu aku langsung samperin mereka dan berkata

" jadi gini ... , aku ... mau kuliah dichina " kata fuji sambil tersenyum melihat satu persatu keluarganya

mereka semua terdiam gak omongin apa-apa pun dan saling tatap-tatapan satu sama lain , aku kira ini bakal mudah karna kak jujin juga tinggal disana tapi terlihat sulit buat mereka apa lagi aku

" kamu bicara serius ? , kenapa harus china ? universitas disinikan lagi nyaman dan juga mudah buat kamu ? " kata ayah sambil berdiri berjalan ke jendela ruang tamu

" apa disini gak ada yang bagus buat kamu ? " kata bunda sambil membuat muka tanda tanya

" ... , aku bakal belajar dengan giat kok , aku juga gak mau susahin ayah sama bunda tapi aku punya alasan kenapa harus dichina " fuji terdiam dan lanjut kata-kata sambil memandang kakaknya buat bantu dia

" alasan ? alasan apa ? " tanya bunda dengan sedikit nada marah

aku terdiam mana mungkin aku bilang kalau alasanya hanya karna renjun tapi aku juga gak mau berbohong sama bunda dan ayah

" udahlah gak usah diperpanjangkan masalah ini kalau emang gak bisa , ... aku kuliah disini saja " kata fuji sambil pergi keluar dari rumah itu dia menahan tangisannya

aku gak bisa ngomong alasannya entah kenapa , aku juga memikirkan tentang bunda dan ayah tapi aku harus mencari keberadaan renjun

" dia pergi , harusnya kasih tahu alasannya dong " kata jujin mengejar fuji yang keluar dari rumah

" FUJI ! " teriak jujin lihat saja fuji yang lagi berjalan menuju ke taman

aku mendengarkan teriak kak jujin memanggil namaku , aku segera menghapuskan air mata yang jatuh dan tepat sekali kak jujin berada disampingku

" kenapa malah pergi sih ? harusnya kasih tahu dong alasannya ke ayah sama bunda " kata jujin sambil memukul pelahan tangannya fuji

tak ada gunanya aku sembunyiin alasannya ke kak jujin karna aku pasti dia bakalan tahu nanti jadi aku bilang saja alasannya ke dia

" kakak ingat gak cowok namanya renjun saat kita pindahan disini itu , dia orang pertama aku kenal " kata fuji sambil menundukkan kepalanya

" ouh , anak itu yang kamu suka itu kan ? bukannya dia ke luar negeri ? " kata jujin sambil menepuk tangannya mengingat tentang renjun

" iya , dia sepertinya tinggal dichina jadi sambil aku kuliah disana aku mau mencarinya " kata fuji sambil memegang tangannya jujin

" jangan konyol deh kamu , ini benar-benar alasan yang konyol sampe segitu bucinnya kamu ke dia ? " kata jujin sambil berdiri dan melepaskan tangannya dari dipegang

" bukan sekadar itu kok , aku juga mau menemukan tujuanku yang sebenarnya disana " kata fuji sambil menangis mendengar kata-kata dari kakaknya itu

" baik lah aku menyokong kamu buat kuliah disana tapi kamu harus bilang ini ke ayah sama bunda tapi ingat keputusan semuanya ditangan ayah bunda jadi jangan menjadi anak derhaka " kata jujin sambil mengelus-elus kepalanya fuji dan nenariknya pulang

setelah mendengarkan kata-kata kak jujin aku benar-benar bahagia aku juga mau minta maaf karna aku terlalu bersikap egois

setelah pulang ke rumah aku langsung bicarakan ini yang pasti aku dimarahin tapi berkat kak jujin aku terselamat ayah dan bunda membenarkan aku buat kuliah dichina

~ continue ~

ayah

MEET AGAIN | HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang