Tamu Special

3 0 0
                                    

PANTI ASUHAN "FATMALA"

"Assalamualaikum,,,!" Ucap seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri di depan pintu masuk Panti.

"Permisi,,,!" Sambung pria tegap disamping nya.

"Waalaikumsalam,,,!!" Sahut seorang wanita sambil membukakan pintu.
"Silahkan masuk bapak dan ibuk"ucap Wati, wanita itu lalu mempersilahkan kedua tamu special nya untuk duduk.

"Marni,! "Panggil Wati kepada salah satu penghuni panti yang sedang berjalan sambil menenteng belanjaan.

" Ya buk"jawab Marni sambil berjalan kearah Wati.

"Tolong sediakan minuman dan cemilan untuk tamu kita, " pinta Wati dengan sopan yang langsung di angguki Marni.

"Maaf, jadi merepotkan, " gumam Sarah

"Tidak apa-apa buk, sama sekali tidak merepotkan, " jawab Wati sambil tersenyum.

Tak lama Marni pun kembali dengan membawa hidangan untuk tamu mereka Ardi dan Sarah.
"Silahkan di cicipi" tawar Bu Wati sopan.

"Terima kasih" jawab kedua suami istri itu lalu meneguk minuman di depan mereka.

"Begini Bu Wati, kedatangan kami kemari adalah untuk mengatakan sesuatu yang sangat penting.! " ucap Ardi membuka pembicaraan.

"Benar Bu,menyambung pembicaraan kita di telpon kema... Ucapan Sarah teropotong karena mendengar ada benda jatuh tersenggol seorang anak tidak jauh dari ruang tamu panti itu.

" Arif, kenapa nak? Tanya Bu Wati yang heran melihat wajah anak itu yang gugup. Lalu tanpa menjawab anak itu malah lari ke halaman.

"Maaf atas ketidaknyamanannya Mengenai hal ini, " mohon Bu Wati tulus.

"Tidak apa Bu, " jawab Sarah

"Jadi begini Bu Wati, dua hari yang lalu istri saya bertemu dengan putra Bu Fatma, " ucap Ardi dan menjelaskan alasan kedatangan mereka.

Flashback On

MALL" STARION"

Bruk...
Awww,,, kalau jalan hati- hati dong! Ucap seorang wanita yang sedang terduduk di lantai sambil mengumpulkan bawaan nya yang berserakan.

" maaf mbak, saya tidak sengaja, " jawab Sarah sambil membantu wanita yang tidak sengaja di tabrak nya tadi, dan di balas dengan anggukan.

"Sayang,Ana,kamu kenapa? " tanya seorang pria sambil membantu wanita itu berdiri.

"Maaf mas, tadi saya tidak sengaja menabrak nya" jawab Sarah.

"Lain kali hati-hati Buk,, " ucap pria itu sopan.

"Iya, sekali lagi maaf" ucap Sarah dan tak sengaja pria itu melihat kalung yang di pakai Sarah.

"Maaf,, apakah anda mengenal Bu Fatma? " tanya pria itu penuh selidik.

"Bu Fatma,? " gumam Sarah sambil berfikir. Sekelebat kejadian menyakitkan terlintas di kepala nya, kemudian wajah Sarah terlihat pucat juga kaki nya terasa lemas hingga tak kuat berdiri.

Bruk..
Sarah terduduk di lantai dengan tatapan kosong,lalu tak sadarkan diri. kedua orang yang bersama nya pun panik dan segera menghubungi Ambulance untuk membawa Sarah ke Rumah Sakit.

RUMAH SAKIT "VIOLETHA"

" Maaf merepotkan" ucap Sarah sambil terbaring lemah.

"Kami yang minta maaf, kami menghubungi suami anda tanpa izin, karena kebetulan  ponsel anda berdering " ucap Faris menatap Sarah dengan rasa bersalah. Dan dijawab dengan senyuman oleh Sarah karena masih belum kuat bicara banyak.

"Sarah,, apa yang terjadi!! " Ardi membuka pintu dengan penuh kecemasan setelah mendapat kabar mengenai Sarah dari Faris, dan duduk di kursi sebelah Sarah berbaring.

Faris pun menceritakan kejadian di mall itu dengan hati-hati. Dan Faris pun juga mendapat penjelasan mengenai penyebab kondisi Sarah saat ini.

"Maaf kan Ibu saya Pak Ardi, Bu Sarah" ucap Faris tulus.

Ardi dan Sarah hanya diam menanggapi permohonan maaf Faris.

"Lalu bagaimana kabar Bu Fatma sekarang? " tanya Ardi membuka pembicaraan setelah cukup lama diam.

"Ibu saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu, pak,, " jawab Faris sedih.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, kami turut berduka, " sahut Andri kaget sekaligus simpati.

"Terima kasih" jawab Faris menatap Andri yang terlihat putus asa mendengar kabar duka itu. Membuat Faris penasaran akan hubungan Ibu nya dan Keluarga Andri.

"Kalau saya boleh tau, dari mana kamu tau kalau istri saya mengenal Bu Fatma? Tanya Andri penasaran.

" Kalung yang di pakai Bu Sarah itu saya yang buat kan untuk Ibu saat menerima gaji pertama. " jawab Faris berkaca-kaca.
"Sebelum meninggal Ibu memberi saya amanah untuk menemukan wanita yang memiliki kalung itu, dan meminta saya untuk menyampaikan permohonan maaf beliau, " lanjut Faris panjang lebar.

"Ibu kamu orang baik, kami sudah memaafkan beliau dari lama,. Karena itu juga merupakan bagian dari kesalahan kami. " jelas Andri penuh penyesalan.
"Kami juga sudah putus asa untuk mencari putri kami yang hilang, karena entah sekarang dia masih hidup atau sudah meninggal tidak ada yang tau. Semua informasi yang kami peroleh tidak ada yang benar, bahkan kami sempat di bohongi dan mengaku sebagai putri kami yang hilang. " sambung Andri sambil menatap istri nya yg terlelap entah sejak kapan.

"Jadi benar kalung itu pemberian Ibu saya? "Tanya Faris penuh harap.

" Benar, jika kamu mau kalung itu...

"Tidak pak,! Potong Faris yang merasa Andri sudah salah sangka pada nya.

" lalu,? " tanya Andri penasaran.

"Ibu saya memberi amanah untuk memperlihatkan beberapa foto kepada Istri anda, tapi nanti saja biarkan Bu Sarah istirahat dulu. " jelas Faris menatap Sarah yang sedang tertidur.

Flashback Off

"Faris menunjukkan foto ini tadi pagi setelah istri saya bangun" ucap Ardi seraya meletakkan beberapa lembar foto yang sudah di cetak di atas meja sambil menceritakan kisah nya kepada Wati.

"Ini,,, " gumam Bu Wati sambil melihat lembar demi lempar foto yang sudah ada di tangan nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Viola,,!!! " ucap Bu Wati hampir setengah berteriak karena kaget. Jantung nya berpacu dengan cepat, anak yang di dalam foto itu adalah Viola. Gadis cantik dan baik hati yang selama ini di titipkan Fatma sahabat nya sebagai permintaan terakhir kepada Wati.

Gadis yang tiga tahun lalu datang bersama Reyhan dan Aldo di antar Faris untuk tinggal di panti asuhan yang di kelola Wati. Namun Reyhan dan Aldo hanya tinggal 1 tahun di panti itu untuk menemani Viola, karena mereka harus kembali kerumah masing-masing.

Reyhan dan Aldo adalah adik dari sahabat Faris yang umur nya lebih tua dari Viola. Mereka sudah saling mengenal dari awal Viola datang ke kediaman Fatma. Faris sebenarnya tidak rela kalau Viola harus tinggal di panti, tapi itu adalah permintaan terakhir Fatma yang tidak ingin Viola merasa kesepian setelah kepergian nya. Faris sudah berkeluarga dan akan sibuk untuk urusan pekerjaan nya yang sering berpindah-pindah.

"Apa kalian orang tua kandung nya Viola? Tanya Wati setelah sekian lama menatap foto Viola bayi hingga dewasa dan foto Viola waktu masih bersama orang tua kandung saat berusia 3 tahun dan juga foto bersama Fatma di usia yang sama.

" Benar, kami orang tua kandung Viola, " jawab Sarah dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya.

"Apa..!!! " teriak seorang gadis yang baru saja masuk dan tak sengaja mendengar ucapan Sarah.

Sepi dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang