"Apa..!!! " teriak seorang gadis yang baru saja masuk dan tak sengaja mendengar ucapan Sarah."Vi,, Viola,, " seru Bu Wati ketika pandangan nya mengarah ke pintu masuk.
Detik itu juga sepasang suami istri yang bersamanya pun mengalihkan tatapan mereka mengikuti Bu Wati yang kaget. Sedangkan gadis yang di tatap itu terlihat berdiri kaku dengan tatapan penuh tanya.
Melihat Viola yang mematung, Bu Wati sontak berdiri dan menghampiri gadis itu dengan cemas.
"Viola,,, sayang,," panggil Bu Wati lembut dengan tangan mengusap bahu Viola lembut. Sedang kan Viola hanya menatap nya dengan tatapan seribu tanya.
"Ayo, ikut ibu.! Kita bicarakan didalam. " ajak Bu Wati dengan menggenggam jemari Viola dan membawa nya duduk.
Kini mereka semua duduk diam dengan pikiran masing-masing.
"Viola, Apakah kamu bersedia mendengarkan penjelasan kami terlebih dahulu? " tanya Bu Wati lembut.
Viola yang masih shock dengan apa yang didengar nya tadi pun akhir nya menganggukkan kepala menatap Bu Wati sendu setelah mencoba menarik nafas kasar.
Melihat reaksi itu Bu Wati pun tersenyum dan mulai menjelaskan perihal kedatangan suami istri itu kepada Viola. Beliau pun menceritakan kisah yang dia dengar dari mulut Fatma sahabat nya dulu dan menggabungkan kisah suami-istri itu tanpa ada yang tertinggal sambil menghapus air mata yang telah membanjiri pipi Viola.
"Viola,,.Maaf kan Bunda, nak,, " ucap Sarah menatap Viola.
"Bunda... " Sarah tak kuasa melanjutkan ucapan nya. Hanya tangisan yang keluar dari mulut wanita itu. Dada nya kembali sesak, wajah nya memucat dan kemudian tak sadarkan diri.Seketika suasana menjadi panik. Ardi yang duduk di sebelah Sarah reflek membaringkan Sarah di sofa. Ardi langsung menghubungi dokter pribadinya untuk datang memeriksa istrinya .
Viola pun buru-buru berlari ke kamar nya, lalu kembali dan meminta Bu Wati untuk menyuruh Ardi memindahkan Sarah ke dalam kamar.
***
"Bagaimana keadaan nya Ed?"Tanya Ardi sesaat setelah Dr. Edward memeriksa Sarah."Jangan khawatir, Sarah baik-baik saja. Tapi seperti nya dia kurang istirahat." jelas Dr. Edward
"Tapi kenapa ini terjadi lagi?, baru-baru ini dia juga pingsan? " Ardi memastikan.
"Sepertinya Sarah tidak memberi tahu mu tentang penyakitnya. " tebak Dr. Edward.
"Maksudnya? " tanya Ardi penasaran.
"Lebih baik kau tanyakan saja pada Sarah, karena dia memintaku merahasiakannya dari mu. " pinta Dr. Edward.
"Apa yang Sarah sembunyikan dari ku? " tanya Ardi dalam hati seraya menatap wajah istrinya yang tetap terlihat cantik di usianya yang tidak muda lagi.
Edward hanya menggeleng melihat ekspresi sahabat sekaligus suami mantan pacar nya itu. Ya, sebelum bersama Ardi, Sarah dan Edward pernah saling mencintai. Namun mereka terpaksa berpisah karena takdir. Meski sudah menikah dengan Sarah dan dikaruniai 5 orang anak, tetap saja Ardi merasa cemburu,,Verdion Sardi Garfield, Steven Sardi Garfield, Sandara Sardi Garfield, Viola Sardi Garfield, dan Tiffany Sardi Garfield merupakan buah hati mereka.
Edward selalu saja dibuat bingung oleh tingkah Ardi yang selalu berlebihan saat Sarah yang lebih sering bersama Edward. Padahal Sarah dan Edward hanya berstatus pasien sekaligus sabahat, dan Ardi lah yang justru meminta Edward yang menjadi dokter pribadi keluarga nya.
"Sayang, " suara lembut itu membuyarkan lamunan para manusia yang larut dalam pikiran masing-masing.
"Eh,, sayang? " Ardi duduk di pinggir ranjang sambil membelai lembut kepala sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepi dan Rindu
De TodoKisah seorang gadis 16thn yang di besar kan di sebuah panti asuhan dan di kejutkan dengan kedatangan mereka yang kata nya keluarga kandung nya, namun setelah tinggal bersama justru merasa kesepian. Meskipun banyak pelayan di rumah itu. Hing...