...
Angin sejuk menerpa wajahku, membuat senyum diwajah porchay kittisawasd merekah. Sebenarnya aku merasa kesepian tidak ada Hia, padahal ini hari pertama Hia pergi tapi aku sudah merindukannya. Sekarang dirumah benar-benar tersisa aku sendiri. Tapi aku harus tetap bersyukur.
"CHAY" panggil anak bersepatu putih kepada ku sambil berlari dan melambaikan tanggannya.
"Jangan berteriak Mine, lihat kita menjadi bahan tontonan orang-orang."
"Maaf, salah mu sih dari tadi kan sudah aku panggil tapi kamu tetap tidak menjawab, jangankan menjawab dari tadi aku perhatikan kamu hanya melamun ditengah jalan" mine mendelik ke arahku.
"Ah, maaf aku tadi sedang mengingat sesuatu makanya tidak menjawab."
Mine menggeleng lalu menarik lenganku agar berjalan bersamanya. Mine itu temanku, teman terbaik dan teman yang sangat perhatian. Ya aku tidak memiliki banyak teman disini, oh bahkan hanya Mine temanku.
Mine sama denganku menyukai p'Wik tapi dia hanya mengakui suara p'Wik bagus selebihnya dia tidak suka. Katanya p'Wik itu menyebalkan, atau mengatakan senyum p'Wik itu terlihat palsu. Meski begitu dia tetap akan mendengarkan jika aku berceloteh berbagai hal mengenai p'wik. Mine juga alasan ku untuk melanjutkan sekolahku ke universitas.
"Chay, kau tau kalau p'Wik akan tampil di pengenalan fakultas minggu depan?." aku menggeleng.
"Tidak, aku hanya tau kalau besok akan ada pengenalan fakultas dari mading sekolah."
"Sudah aku duga, orang-orang itu tidak bekerja dengan baik. Tenang saja chay aku akan menemanimu melihat idolamu dengan jarak yang dekat minggu depan." Mine merangkul ku dengan senyum merekah manis.
" Haha, oke oke terima kasih."
Sudah kubilangkan dia tetap akan mendukungku walau tidak suka p'Wik. Mine sangat sangat baik, aku bersyukur bertemu dengannya.
"Oh iya apa kau tau kalau tugas matematika akan dikumpulkan hari ini?."
Aku mengangguk "Tentu, aku sudah mengerjakannya kemarin.''
Mine tersenyum lagi ''Chay kau tau kan kau itu sangaaaattttt baikkkkk, jadi..... bisakah aku membuat salinan tugas matematika dengan tugasmu."
Aku berdecak "Kau ini, semalam bermain game lagi ya?."
"Tidak tidak aku tidak bermain game, aku hanya bermain futsal dengan kelas sebelah hehe."
"Yasudah boleh, tapi besok kau harus mengerjakannya sendiri ya.''
"Tentu tentu besok aku akan mengerjakannya sendiri. Jika aku ingat memiliki tugas rumah." ucap Mine pelan diakhir kalimat.
" MINE" aku menggeram marah
''Aku hanya bercanda chay tenang oke, duduk duduk." Mine menarik kursi tempat meja kami berada. Tidak terasa kami mengobrol sampai kelas.
"Pokoknya awas saja kalau besok tugasmu tidak dikerjakan, aku tidak mau lagi memberikan buku ku untuk disalin."
...