CHAPTER 1

1.4K 158 7
                                    

"Sakura cepat!" Teriak seorang wanita paruh baya yang terlihat kesal dengan salah seorang pelayannya.

"Baik Nyonya!" sahutnya.

Sepasang kaki berlari menyusuri lantai berkarpet merah. Seorang wanita muda yang tengah menyibukkan diri dengan pekerjaannya, tampak kelimpungan membawa barang-barang yang harus segera dipindahkan.

Haruno Sakura, wanita berusia dua puluh empat tahun yang bekerja sebagai pelayan di kediaman Mazurame, harus ikut membantu dalam persiapan acara pernikahan yang akan dilangsungkan pada malam hari.

Biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan acara pernikahan itu tidaklah sedikit. Mulai dari undangan dan gaun pernikahan, hingga biaya sewa ruangan, semuanya bernilai jutaan Yen. Jika diperhatikan, hanya orang tertentu yang dapat berdiri di dalam ballroom hotel untuk menghadiri acara tersebut.

Tidak heran dengan semua itu, pasalnya pernikahan yang diselenggarakan bukanlah pernikahan biasa. Orang yang akan berdiri di atas altar adalah putra bungsu Uchiha dan putri tunggal Mazurame. Kedua klan yang disegani banyak orang dan disebut-sebut sebagai klan tertinggi dengan penuh sejarah.

"Akhirnya selesai," ujar Sakura tersenyum lega. Ia mengamati barang-barang yang telah tertata rapi di sudut ruangan.

"Seandainya aku bisa berdiri di posisi Nona Shion sekarang." Sakura terhanyut dalam pikirannya, pandangannya tertuju pada gaun pengantin yang terpajang di samping lemari.

Gaun berwarna putih cerah yang dipadukan dengan sarung tangan panjang dan veil tipis, menarik perhatian Sakura.

"Aku tidak boleh memikirkan hal seperti itu. Kau harus sadar diri, Sakura!" gumam Sakura pada dirinya sendiri.

"Tapi aku tidak pernah melihat wajah calon suami nona Shion, seperti apa pria itu?"

"Sakura?" Sakura menoleh, ia tersentak melihat wanita berambut pirang yang berdiri tepat di sampingnya.

"N-Nona Shion? Maafkan saya, saya hanya penasaran dengan gaun pengantin Anda."

"Hey, kau ini kenapa?"

"Nona tidak marah karna saya menyentuh gaunnya?"

"Untuk apa? Ini hanya gaun. Apakah kau ingin mencobanya?" tanya Shion menawarkan.

"Saya? Tidak-tidak. Jika nyonya tahu, beliau akan marah besar pada saya."

"Tenang saja, ibu tidak akan tahu. Aku yang akan mendandanimu."

Setelah sedikit berdebat, pada akhirnya Sakura terpaksa menuruti keinginan Shion. Watak keras kepala putri Mazurame itu memang sulit untuk dibantah.

"T-Tapi sebentar saja ya, Nona."

"Iya-iya, dasar cerewet." Shion menuntun Sakura untuk duduk di kursi meja rias, dan mengunci pintu ruangan untuk memastikan keadaan aman.

"Tutup matamu ya." Shion mulai merias wajah Sakura dengan peralatan yang tersedia.

"Sepertinya aku tidak perlu menambahkan riasan tebal, kau sudah cantik," puji Shion.

"Terima kasih, Nona." Sakura menatap dirinya di cermin, riasan tipis di wajahnya membuat kesan manis dan segar.

"Omong-omong, apakah Nona tidak sabar untuk menikah? Pasti calon suami Anda sangat tampan, ya?" canda Sakura.

Shion menghela napas sebentar, tangannya sibuk mencari kuas rias miliknya. "Aku bahkan tidak pernah bertemu dengannya." Cukup mengejutkan bagi Sakura, entah bagaimana kedua orang yang belum pernah bertemu, bisa terikat dalam sebuah hubungan pernikahan.

Accidental Marriage (Love After Marriage) - {PDF} • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang