365 ; JTWY

166 74 90
                                    

365 ; JTWY

"Sebut keinginanmu sebelum tidur dan semua akan terkabul."

Lia membuka matanya. Mimpi suara itu lagi, hanya ada suara tanpa gambaran apapun. Lia mengelap kasar keringat di wajahnya lalu terdiam melihat atap kamarnya. Setelahnya hening, tidak ada yang terdengar selain suara hembusan nafasnya yang terdengar tidak beraturan dan berat.

Lia yang sadar dengan suara nafasnya mulai bernafas secara manual dan melihat sekitarnya yang masih gelap karena lampu yang ia matikan sebelum tidur tadi, tatapannya berakhir pada jam dinding disebelah kanannya. Lagi, jam 2 malam.

Lia mendudukkan badannya dan memeluk tubuhnya sendiri. Ia takut. Takut mimpi yang mengerikan lagi seperti hari-hari kemarin.

Sudah terhitung 2 minggu Lia mimpi itu, persis seperti ini ia akan terbangun dijam 2 dini hari. Namun yang berbeda, kali ini ia berniat membuka matanya lebar-lebar agar tidak tertidur seperti kemarin-kemarin dan tentunya ia punya alasan sendiri.

Ia takut nanti akan mimpi tentang kedua orangtuanya yang meninggal dengan tragis didepan matanya.

Lia semakin memeluk tubuhnya sendiri ketika dirasa dinginnya angin malam menusuk kulitnya.

"Sebut keinginanmu sebelum tidur dan semua akan terkabul." Batin Lia mengulang kalimat yang selalu ada dimimpinya itu. Ia mendengus lalu memejamkan matanya dengan perlahan. Mengatur nafasnya lalu menghembuskan nafasnya pelan memberi aba-aba pada dirinya sendiri untuk bersikap lebih tenang.

"Kalau emang ini beneran, tolong kabulin 1 permintaan aku. Tolong kembalikan hari-hariku yang dulu. Bersama mereka yang selalu ada untukku, dan rela berkorban untukku. Mom, Dad, i miss u." Gumamnya selembut mungkin, matanya masih ia pejamkan sampai akhirnya ia termakan oleh gelapnya malam ini.

Ucapannya bagaikan alunan musik yang menemaninya hingga tertidur tanpa sadar.

___

"Ayo, dengarkan aku kali ini. Aku ingin menemanimu."

Pria itu, Lee Jeno mengeratkan pegangannya pada tangan seseorang yang ada dihadapannya. Bertahun-tahun, bertahun-tahun ia melakukan hal yang sama setiap malam. Untuk bisa menepati janjinya pada seseorang.

Lee Jeno membuka matanya dan terkejut kala mendengar suara yang sudah lebih dari 20 tahun tidak ia dengar. Kemudian tersenyum lembut dan mengelus pipi wanita didepannya yang terasa dingin dengan lembut.

"Aku akan mengabulkannya, Choi Julia."

___

Julia Choi :

Julia Choi :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno :

365 ; Just Time With YouJenlia fanfictionHope u like this storyTbc guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


365 ; Just Time With You
Jenlia fanfiction
Hope u like this story
Tbc guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

365 : Just Time With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang