➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹
Four O'clock Episode 06
~Complicated~
[Rumit]●
○
●
M I L E P H A K P H U M
Manusia hanya bisa merencanakan, sisanya tinggal takdir yang menentukan.
Akhir-akhir ini aku tertampar banyak kenyataan bahwasanya mungkin takdirku mulai tidak sejalan dengan rencanaku dalam menata kehidupan.
Dimulai sejak aku menemukannya, dan sekarang ditambah kesehatan ayahku yang mendadak menurun.
Bukannya aku menyalahkan perasaanku pada Apo, tapi aku hanya belum bisa memastikan bagaimana seharusnya aku ini.
Malam ini setelah mendapatkan panggilan dari kediaman utama aku langsung pulang ke rumah di mana ayahku berada.
Dengan panik aku melajukan mobilku untuk cepat-cepat sampai rumah.
Brak!
Tanpa sengaja aku membuka pintu kamar ayahku dengan kasar saat sampai di rumah.
"Astaga Mile! Kau membuatku semakin parah," seru ayahku sambil menatapku yang baru saja masuk.
Kutatap dia dengan bingung, dari reaksi kagetnya itu tidak terlihat seperti orang yang tengah sakit sama sekali.
Lalu tatapanku beralih pada tiga orang lainnya yang ada dalam kamar ini.
"Apa-apaan ...?" lirihku hampir tidak percaya dengan yang kulihat.
Mereka sedang bermain monopoli bersama ibu dan sekretaris laki-lakinya di atas ranjang dengan ayah yang berselimut setengah badan.
"Kupikir ayah benar-benar sekarat," ucapku setengah kesal sembari duduk di samping ayahku.
Plak!
"Aw!" ringisku saat tiba-tiba saja ayah malah memukul kepala bagian belakangku.
"Dasar anak nakal, you wish I'll die soon ha? You brat," ucap ayahku sinis.
"Hiss ... jadi apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku meminta penjelasan.
Jika tidak ada hal serius aku harus pergi ke studio karena akhirnya aku punya projek baru setelah cukup lama hanya memainkan gitarku tanpa tujuan.
"Ayahmu sempat drop tadi Mile, tapi sekarang sudah lebih baik," jelas ibuku singkat.
"Ayah akan selesaikan dulu permainan ini baru kita bicara. Ada yang mau ayah sampaikan padamu," sambung ayahku menimpali.
Satu decak jenuh keluar membelah bibirku.
Beliau benar-benar tidak terlihat sakit sama sekali.
Lihatlah wajah cerahnya saat berhasil menguasai pasar dalam permainan monopoli itu.
Jiwa pebisnisnya yang andal dengan sedikit ambisi untuk menguasai itu terasa kental meski hanya dalam permainan.
Bisa dibayangkan bagaimana dia dalam dunia bisnis yang sebenarnya.
Tidak heran perusahannya berkembang begitu pesatnya dan hampir mendominasi kota di setiap sektor usaha, bahkan sudah menyebar ke berbagai belahan wilayah dalam negara.
Mungkin tinggal menunggu kapan beliau ingin membuka perusahaan di luar negeri untuk merentangkan sayapnya semakin lebar.
Properti, manufaktur, real estate, biro perjalanan, dan entah apa lagi yang belum sempat aku ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'clock [MileApo Yaoi/BL, Smut]
Fanfiction[REVISI] Berawal dari ketidaksengajaan yang konsisten, Apo semakin sering dipertemukan dengan seorang laki-laki misterius yang selalu membeli kondom dan sekaleng minuman berkarbonasi setiap pukul empat dini hari di minimarket 24 jam tempatnya bekerj...