➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹➷➹
Four O'clock Episode 06
~Climax~
[Klimaks]●
○
●
M I L E P H A K P H U M
Rasanya ingin menampar diri setelah apa yang baru saja terjadi, untuk meyakinkanku bahwa semua ini bukan mimpi.
Namun, jabatan tangan kami yang terjalin kini membuatku yakin bahwa semua ini bukan halisinasi atau ilusi.
Saat Apo memberikan kesempatan emas untuk mendekatinya, rasanya menegangkan dan menyenangkan dalam waktu yang bersamaan.
Entahlah, ini bukan pertama kalinya aku mengatakan perasaanku pada orang lain dalam artian yang romantis, tapi kali ini rasanya jauh sangat berbeda.
Menimbulkan sebuah luapan tersendiri dalam diriku yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
Rasanya ingin sekali aku langsung merengkuh tubuh itu dan menciuminya, tapi sadar akan status pendekatanku yant masih baru dimulai ulang ini membuatku urung dan hanya bisa menggigit bibir untuk menahan gejolak dalam diri.
"Baiklah, sebaiknya kita bergegas menyusul yang lainnya. Kau tahu kan di mana tempatnya?" ucap Apo sembari melepaskan jabat tangan kami.
Dengan agak kikuk aku juga menarik tanganku dengan senyum seadanya.
"Iya, aku akan menunjukkan jalannya," sahutku seadanya.
Apo mengangguk sekali lalu mulai memakai helmnya.
"Bagus, ayo!" ajak Apo sembari menaiki sepeda motornya lalu menyalakan mesinnya.
"Oh, iya," ucapku merespon lalu tanpa banyak buang waktu langsung membonceng di belakang Apo.
"Kau tahu?" celetuk Apo di sela deru knalpot sepeda motornya.
"Hm? Apanya?" tanyaku yang memang tidak paham akan apa yang dia maksud.
"Kau boleh memelukku jika mungkin kau takut terjatuh," ucap Apo dengan santai, tapi aku melihat dari samping wajahnya agak bersemu.
Tak ayal membuatku merasa gemas sendiri.
Ingin sekali rasanya mencubit pipinya yang menambah kesan imut di wajah cantiknya.
Kadang aku masih heran bagaimana bisa ada laki-laki semanis dan semenawan Apo.
Jika aku berhasil membuatnya menerimaku sebagai pasangannya dalam artian romantis, aku pasti akan merasa jadi laki-laki paling bahagia di dunia.
Tidak akan kubiarkan dia direbut siapa pun dan menjadikannya hanya satu-satunya milikku.
"Kau yang menawarkan ini ya, jangan menyesal," sahutku sembari mulai melingkarkan tanganku di pinggang ramping Apo.
Merasakan itu membuatku kembali mengingat bagaimana indahnya tubuh Apo saat aku membantu membersihkan tubuhnya hari itu setelah kami tanpa sengaja tidur bersama.
Sayang sekali aku benar-benar tidak mengingat bagaimana rupa Apo saat kami berhubungan seks, aku hanya bisa membayangkannya saja.
Saat kesempatan kami untuk memadu kasih telah tiba aku ingin kami melakukannya dalam keadaan sama-sama sadar agar aku dan dia bisa menikmati dan merekam semua kejadian intim kami yang berharga dalam ingatan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'clock [MileApo Yaoi/BL, Smut]
Fanfiction[REVISI] Berawal dari ketidaksengajaan yang konsisten, Apo semakin sering dipertemukan dengan seorang laki-laki misterius yang selalu membeli kondom dan sekaleng minuman berkarbonasi setiap pukul empat dini hari di minimarket 24 jam tempatnya bekerj...