02

454 59 2
                                    

Brug!!!

Tubuh kurus ini menghantam tembok keras.

"Arh!" Ia merintih sakit.

Sebelumnya Zoro menarik Sanji, lalu menyeretnya dengan kasar menuju gang yang lebih sempit dan sepi. Dan memberi jarak menjauh dari sekitar tempat reuni. Zoro Mendorong tubuh itu lalu menahannya ditembok membuat gerakan tubuhnya terkunci.

Sanji menatap bingung, kenapa tiba-tiba saja menjadi kasar. Punggung yang menghantam tembok masih berdenyut dan sakit. Zoro tidak menahan kekuatannya, mungkin karena ia pikir Sanji lelaki sepertinya tapi jelas mereka memiliki genetik yang berbeda.

Tubuh Sanji lebih kurus dan peka akan sakit tidak seperti tubuh Zoro yang tebal dan kuat tahan benturan.

Dengan situasi sekarang, di tempat gelap dan perlakuan kasar. Manik coklat yang tajam menatap Sanji dengan intens.

Sanji yang bingung pada awalnya melupakan pertanyaan diotaknya, karena saat ini dia diserang lebih kuat oleh rasa takut.

Sanji meremas baju didadanya seperti melindungi diri dengan tangan yang gemetar, menunjukkan diri terasa terancam.

Sanji memajukan tubuhnya semoga saja dia dilepaskan. tapi..

bruk!! lagi! Zoro mendorong tembok

Zoro memajukan tubuhnya, menekan tubuh Sanji dan menatap tajam mengintimidasi sanji.

dia akan memakanku

Tadi sudah sangat dekat dan sekarang wajah ini lebih dekat lagi.

Pupil Sanji melebar dengan gelisah.. dia sangat gugup. deru nafasnya berantatakn dan dadanya berdetak kencang cemas.

keringat sudah muncul, sambil kebingungan ada apa dengan Zoro, apa yang dia mau?

tapi perkataannya tidak mudah ditebak..

"Kau suka padaku bukan?"

Pertanyaan yang begitu tiba-tiba..

"Eh!" Apa yang baru saja aku dengar?

"Kau menyukaiku kan Sanji?"

Apa.. Zoro..

"Sejak tadi kau terus mencuri pandang padaku, kau selalu memperhatikan setiap gerakanku, dan tidak meninggalkan satupun dari mereka(gerakan). Matamu begitu dipenuhi olehku dan aku melihat obsesi disana.."

obsesi? apa benar aku terlihat begitu?

"Seharusnya kau berkaca dan melihat dirimu sendiri jika tak mau tertangkap basah.. Sanji.."

Dia tau aku menyukainya.. Dia menyadarinya..

Deg deg deg!!

Jantung ini berdetak lebih kencang dan debarannya semakin gila. Wajah Sanji matang sangat merah tapi juga malu.

Dia sudah dipergoki, Zoro tau.. Tidakkah ia akan dipandang menjijikan..

Deg deg deg!!

Ujung matanya mulai merah dan berair. Dia tidak mau zoro mendengar detak jantungnya..

Tapi dalam jarak sedekat ini dia pasti mendengarnya dengan jelas.

Smirk.. Zoro tersenyum, sedangkan Sanji seperti mainan yang ditekan tombol off.

"Jadi benar bukan..??"

"...."

"Kau menyukaiku? Sanji"

~~~

10 Tahun yang lalu.

waktu kelulusan sekolah tingkat menengah sudah dilewati dan sekarang saatnya mendaftar sekolah baru.

Destiny Zosan - End Zoro x SanjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang