1. MEET

204K 5.8K 31
                                    

AKU TAHU CERITA INI UDAH TAMAT DARI LAMA TAPI PLEASE UNTUK PEMBACA BARU, TOLONG VOTE DAN KOMENTARNYA YA ZHEYEEENG.. MAKASIH LHO😍😍😍

SELAMAT MEMBACA!!!


****

Aku hidup di hiruk pikuk Kota London dengan segala aktifitas penduduknya yang melelahkan, hanya seorang diri. Aku bahkan tidak tahu seperti apa rupa dari orang yang melahirkanku ke dunia. Sejak kecil aku tinggal di panti asuhan milik wanita paruh baya dengan senyum paling lembut yang pernah aku temukan, Oma Rey, begitu biasa kupanggil dirinya. Oma Rey sudah seperti ibu bagiku, ia merawatku, membantu menenangkanku saat temanku satu persatu pergi bersama keluarga barunya, selalu menghiburku saat tersadar hanyalah aku yang tersisa di tempat itu, tapi Oma Rey selalu meyakinkanku bahwa aku adalah anak perempuannya, sampai kapanpun.

Aku mengedarkan pandangan ke sekelilingku. Suasana hotel tempatku bekerja sangat ramai, seperti biasa dan selalu membuatku kelelahan, namun inilah resiko menjadi seorang Bethany Williams yang cukup miskin bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

"Beth!" Seseorang memanggil namaku dari arah berlawanan. Dia, Sarah, resepsionis di hotel tempat aku bekerja memanggil. Aku dengan malas menghampirinya.

"Ada yang bisa aku bantu?" Kataku dengan sopan, hanya sedang berusaha profesional di tengah pekerjaanku, meski aku sedikit tidak menyukai Sarah karena gadis itu sedikit cerewet, menyebalkan.

Sarah mengernyit, "Entah kemana wajah ramahmu hari ini, Beth. Apa kau sedang datang bulan? Atau sedang bertengkar dengan kekasihmu itu?" Lihat? Sudah kukatakan dia agak menyebalkan.

"Kadang aku ingin mati saja, kau tahu." Jawabku sekenanya, aku terlalu malas untuk menanggapinya.

"Beban hidupmu hanya sedikit lebih berat dari beban hidupku, kau tahu." Kata Sarah menirukan gaya bicaraku. Ya, kami, aku dan Sarah memang harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup kami namun bedanya, Sarah memiliki keluarga tempat ia berlindung. Aku tersenyum miris membayangkan, bahkan aku lupa bagaimana wajah ibu dan ayahku. Ya, meski aku memiliki Oma Rey yang sudah kuanggap sebagai pengganti orangtuaku namun tetap saja rasanya pasti berbeda.

"Jadi, ada apa kau memanggilku?" Mengingat Sarah tadi memanggilku.

"Ah ya, aku hampir lupa. Apa kau sibuk?" Tanya Sarah padaku dan aku menggeleng pelan, "Bisakah kau mengantarkan ini ke kamar 2018?" Tambahnya.

"Baiklah." Jawabku sambil meraih berkas dalam map coklat yang cukup tebal dari tangannya. Memangnya aku bisa menolak sekalipun aku lelah? Ini, kan, memang tugasku.

***

Aku menaiki lift ke lantai 20 dengan langkah gontai setelah seharian bekerja. Jam di tanganku menunjukkan pukul 9 malam. Seharusnya sudah selesai shiftku tapi berhubung tadi Sarah menyuruhku jadi.. ya disinilah aku, di lantai 20 dan bergegas menuju kamar 2018. Aku sedikit terdorong ke depan dan hampir terjatuh jika saja aku tidak menyeimbangkan badanku. Aku baru saja merutukki badanku yang kelelahan dan kini seseorang menabrakku dari arah belakang dengan cukup keras, apakah ada lagi yang lebih buruk dari ini? Misalnya ternyata hotel ini berhantu dan aku dikejar hantu itu sampai aku mati? Aku sangat senang kalau aku mati, jadi dimana hantu itu?

"Sorry." Suara seorang pria yang sangat dalam itu membuyarkan lamunanku. Dia pria yang tampak seperti berumur 30-an, menggunakan setelan jas abu-abu dan kemeja warna putih. Terlihat elegan dan mahal. Pasti dia orang kaya. Wajahnya tampan dan ditumbuhi janggut tipis. Wow, setidaknya ada satu keberuntungan di tengah kesialanku hari ini, ya bertemu wajah tampan yang menyegarkan mata. Berhenti berpikir genit, Bethany!

Officially Mine (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang