BAB 1

8 4 1
                                    

Sambil memasang hair clip butterfly di rambut, Karin keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil memasang hair clip butterfly di rambut, Karin keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Tumben pagi ini suasana sepi. Biasanya begitu Karin keluar kamar suka langsung ada yang mengucapkan selamat pagi untuknya.

"Dasar anak muda jaman sekarang,"

Mendengar suara itu Karin menoleh. Itu Bi Ina. Dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil menenteng belanjaan.

Yang buat Karin bingung adalah bukan apa yang digumamkan Bi Ina. Tapi tumben-tumbennya pulang belanja raut Bi Ina begitu sumringah. Seperti Bi Ina baru saja diantar gebetan. Auranya aura-aura kebahagiaan. FYI aja nih ya, Bi Ina itu seorang single parents. Suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu karena penyakit jantung dan sampai sekarang Bi Ina belum mau menikah lagi. Katanya sih nyaman sendiri.

"Cie, kayaknya lagi seneng banget. Dianterin gebetan ya?" goda Karin. "Cie cie..."

"Ish, bukan," tangkis Bi Ina. Dia salah tingkah, meletakan belanjaan di atas meja bar kemudian mengeluarkan semua isinya dengan gerakan tergesa-gesa. "Itu di depan ada den Agam. Katanya mau ngajak non berangkat bareng,"

Karin mengernyit, "Agam?" kemudian menoleh ke arah luar. Karin berlari ke dekat jendela untuk mengintip ke arah pagar. Benar, ada Agam.

"Tumben Agam mau ngajak bareng?" gumamnya kemudian mengecek ponsel apakah ada teks dari Agam yang memintanya berangkat bersama.

Jawabannya tidak ada.

Karin geleng-geleng kepala. "Aneh banget sama kelakuan Agam. Biasanya kalau mau bareng atau apapun suka ngabarin dulu. Ini langsung ada di depan rumah aja,"

TING!

Ada notifikasi dari ponsel Karin. Bukan, bukan dari Agam. Tapi dari Nathalie (ibu Karin) yang mengatakan bahwa dia sudah mentransfer uang untuk Karin dan meminta maaf karena rencana pulang hari ini diganti menjadi minggu depan.

Meski kecewa tapi tidak apa-apa. Karin mengerti Nathalie pasti sibuk dengan pekerjaannya.

"Bi, mau titip apa sama aku? Aku ada uang banyak lho. Mama baru aja kirim uang buat aku," ujar Karin dengan menaik-turunkan alis.

Hubungan Karin dengan Bi Ina bisa dibilang sangat dekat. Bagaimana tidak, orang Bi Ina sudah jadi pelayan di rumah itu dari Karin masih dalam kandungan. Begitu Karin lahir, Nathalie mempercayakan Bi Ina mengurus dan merawat Karin karena dia adalah seorang wanita karir yang harus turun lagi ke lapangan bisnis. Sehingga sekarang Karin lebih dekat dan terbuka dengan Bi Ina daripada Nathalie.

Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang