BAB 2

9 2 3
                                    

Setelah Lolly menunjukkan postingan Laura yang membuat Karin ambigu, Karin beranjak dari tempat duduk untuk menemui Agam dan meminta validasi dari cowok itu.

Agam tidak ada di kelas. Karin bertanya pada anak kelas Agam katanya cowok itu belum masuk ke kelas.

"Sialan, kemana Agam?" desis Karin kebingungan.

Karin berlari menuju kantin. Biasanya cowok itu kalau tidak di kelas ya nongkrong di kantin. Tapi begitu Karin tiba di kantin, cowok itu tidak ada. Yang ada hanya Galih, Junior dan Rendi. Tiga orang itu sohib Agam.

"Mana Agam?" tanya Karin pada mereka dengan napas terengah-engah.

Mereka saling bertukar pandang sebelum pada akhirnya menggeleng pelan. "Belum ke sini tuh. Lagi di jalan kali,"

"Ck," Karin berdecak sebal. "Udah ke sini. Agam berangkat bareng gue tadi,"

"Oh, gak tau tuh. Dia belum ke sini kok Rin." kata Galih.

Karin semula akan pergi mencari Agam, dia urungkan. Karin menghadap tiga orang cowok di depannya lagi dengan tangan di pinggang.

"Gue mau tanya sama kalian," ucap Karin serius.

"Widih, tanya apa nih?" Junior yang awalnya sibuk memainkan gitar (tidak tertarik dengan kedatangan Karin) penasaran dengan yang akan diucapkan Karin. Sebab Karin bukan seseorang yang memancing rasa penasaran. Cewek itu akan selalu blak-blakan tentang apa yang ingin dia tahu.

Karin tiba-tiba termenung. Karin berpikir apakah dengan bertanya pada mereka, mereka akan menjawab dengan alasan yang pasti?

"Gak jadi!" lalu Karin berlari untuk mencari Agam lagi.

"Yeee dasar. Gue udah serius-serius dengerin malah gak jadi," dumel Junior.

Rendi tertawa.

Berbeda dengan Rendi dan Junior. Galih justru termenung, "Apa Karin mau nanya tentang itu?"

***

Sudah ada lima cowok yang keluar dari toilet bukan satu pun dari mereka yang Karin cari. Karin tetap menunggu sebab Karin yakin cowok itu ada di dalam.

"Akhirnya yang gue cari ketemu juga!" pekik Karin dengan membuang napas lega.

Agam yang baru keluar reflek mengernyit. "Cari siapa?" tumben-tumbennya ada Karin sampai mendatanginya ke toilet.

"Lo Bambang! Gue cari kesana-kesini tau-taunya lo ada di sini. Emang anak setang ya lo!"

Agam geleng-geleng kepala. "Kan lo ada whatsapp gue, ngapain masih cari kesana-kesini?"

"Eh, iyaya?" Karin menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menyengir ke arah Agam.

"Idiot," lalu Agam berlalu menjauhi toilet disusul Karin setelahnya.

Karin menggelengkan kepala, menepis semua basa-basi yang ada di kepalanya. "Agam gue mau nanya serius sama lo."

"Apa?"

"Lo putus sama Laura?"

Langkah kaki Agam terhenti. Karin jadi ikut berhenti satu langkah dari depan Agam.

***

Karin yang sedang simulasi ujian nasional di ruang lab komputer pun melamun memikirkan obrolan tadi yang dia lakukan bersama Agam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang