1+Part 2

22.2K 60 1
                                    

Setelah semua acara pemakaman selesai dan berlalu beberapa hari , rumah milik Aryo yang selama ini selalu membawa kebahagiaan sekarang menjadi sunyi tidak ada canda tawa dalam rumah ini entah sampai kapan .

Sedangkan untuk Dewa sehari hari masih tetap setia mengantar bu bos nya yang tak lain dan tak bukan adalah Kirana untuk pergi bekerja karna meskipun sebagai istri dari CEO Kirana tetap ingin bekerja untuk mengisi waktu luang .

Waktu berlalu sangat cepat hingga sudah 4 bulan sejak duka berlalu akhirnya sedikit demi sedikit keadaan rumah Aryo Kembali seperti semula , sudah mulai terlihat canda tawa antar kedua insan yang sebenarnya masih pengantin baru yang bahkan belum melaksanakan bulan madunya .

Bulan madu yang tertunda itu sebenarnya tidak menjadi masalah sama sekali bagi Aryo dan Kirana karna di rumah pun mereka tetap bermesraan seperti sedang bulan madu .

Tapi ada satu hal yang berbeda di dalam rumah itu , hal yang berbeda itu berada pada Dewa , sedikit demi sedikit Dewa mulai menumbuhkan kebencian pada Aryo yang semakin hari usahanya semakin maju sehingga di agung agungkan oleh semua orang , begitu juga dengan keadaan rumah tangga nya yang sangat harmonis itu .

Dan yang semakin membuat rasa benci itu tumbuh secara cepat dan tiba tiba adalah kabar kehamilan anak kembar milik Aryo dan Kirana . semakin bahagianya keluarga itu ternyata kebencian Dewa semakin besar terlebih Dewa memiliki perasaan lebih kepada Kirana yang membuat rasa iri itu semakin menjadi .

Karna rasa iri yang besar itu akhirnya Dewa menjadi gelap mata dan menghalalkan segala cara agar kebahagiaan keluarga kecil Aryo dan Kirana segera berakhir .

Dimulai dari pagi yang cerah ini Aryo yang pagi ini mengenakan kemeja biru muda dan celana kain hitam dengan jas hitam sebagai luarannya sedang memasang dasi di depan cermin dengan di bantu oleh sang istri yang cantik jelita .

Pagi yang cerah untuk memulai hari yang indah meskipun entah kejadian apa saja yang akan terjadi di luar sana nanti .

Setelah selesai berpakaian Aryo dan Kirana segera keluar kamar dan menuju meja makan , disana sudah ada Dewa yang sudah siap menunggu mereka untuk memulai sarapan Bersama .

"pagi bro , udah siap aja nih mau berangkat " sapa Aryo saat sudah sampai di ruang makan dan menarik kursi untuk di duduki oleh Kirana . sungguh hal manis yang membuat Dewa merasa muak tapi tetap harus di tahan agar segala rencana yang sudah tersusun baik terlaksana dengan baik pula.

"jelas dong bro kan saya kerja di sini masa bos duluan yang siap karyawan masih santai santai di kamr " ujar Dewa dengan senyum yang di paksakan .

" yaelah bro santai aja kali kayak sama siapa aja " sahut Aryo yang di tangapi dengan kekehan kecil oleh Dewa .

Setelah pembicaraan itu mereka bertiga makan dengan tenang tanpa pembicaraan lain lagi .

Setelah makan Kirana yang memutuskan untuk berangkat lebih dulu ke kantor Bersama Dewa sebagai supir pribadi yang selalu menamani kemana pun Kirana pergi .

Saat sampai di kantor Kirana segera masuk ke ruang kerja nya dan melakukan pekerjaan nya dengan serius sementara Dewa sibuk dengan HP nya dan tersenyum senyum sendiri .

Di dalam ruangan kerja Kirana , saking serius nya dalam menyelesaikan pekerjaanya Kirana tidak menyadari bahwa HP nya sedari tadi bergetar tanda ada panggilan masuk .

Hingga panggilan ke 5 Kirana baru menyadari dan mengangkat telepon dari nomor tidak di kenal .

"halo "

"halo , selamat pagi . benar dengan ibu Kirana Anindita ? " tanya sang penelepon .

" selamat pagi , benar dengan saya sendiri . sebelumnya ini dari mana ya ? "

" oh baik , ini dari rumah sakit PELITA JAYA ingin mengabarkan bahwqa suami ibu yang Bernama Aryo mengalami kecelakaan lalu lintas dan keadaan nya saat ini sedang koma , jadi kami harap ibu segera menyusul ya bu ke rumah sakit agar suami ibu bisa di tangani segera " ujar sang penelpon

Kirana yang mendengar kabar itu pun shock dan menjatuhkan HP nya kelantai dan menangis lirih di dalam ruangan kerjanya .

Setelah beberapa manit menangis Kirana tersadar dan segera bangkit dan berlari menuju mobil dan meminta Dewa agar mengemudikan mobil dengan cepat agar cepat sampai di rumah sakit .

Dewa yang mendengar kabar Aryo kecelakaan ber acting sedih di depan Kirana padahal dalam hatinya Dewa mengutuk kenapa tidak mati sekalian saja .

Saat sampai di rumah sakit Kirana segera masuk ke dalam dan bertanya di mana ruangan sang suami di rawat . setelah sampai Kirana melihat kondisi Aryo yang sangat parah dengan banyak sekali selang penopang kehidupan yang terpasang di tubuhnya .

Setelah melihat keadaan sang suami , Kirana beserta Aryo segera menuju ruangan dokter untuk bertanya tentang keadaan Aryo yang sebenarnya .

Sampai di ruangan dokter tanpa bas abasi Kirana langsung menanyakan keadaan sang suami .

"keadaan pak Aryo saat datang sangat mengkhawatirkan karna ada pendarahan dalam dan benturan pada bagian otak beliau , tapi setelah tadi di operasi kondisi pak Aryo sudah stabil dan kemungkinan akan segera sadar dalam 1x24 jam . " jelas dokter tentang keadaan Aryo.

"syukurlah dok , lakukan yang terbaik dok untuk suami saya berapa pun akan saya bayar " ucap Kira sembari menghela nafas lega .

"tapi bu , untuk keadaan pak aryo setelah ini mungkin sudah tidak seperti dulu , kemungkinan besar pak Aryo akan menderita kelumpuhan kaki untuk jangka waktu yang lumayan lama " lanjut dokter

Kirana yang mendengar itu tidak sanggup merespon apa apa lagi , Kirana Kembali menangis mendengar hal itu . dalam keadaan itu Dewa dengan tidak tau dirinya mengambil kesempatan untuk memeluk Kirana yang sedang sedih.

Karna terbawa suasana dan memang sudah menganggap Dewa bagian dari keluarga jadinya Kirana diam saja saat di peluk oleh Dewa .

Kirana menumpahkan segala kesedihan yang di alaminya di Pundak kekar milik Dewa yang tanpa di ketahui oleh Kirana bahwa Dewa lah penyebab semua musibah yang menimpa nya .

MENGHAMILI ISTRI SAHABAT BAIK KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang