BAB 21 : I Keep Fallin

1.2K 128 37
                                    

What is love? Hmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What is love?
Hmm.. I don't know...

.

.

.

Hingar bingar dunia malam tampak temaram, riuh dan berdentang. Pria itu-Lee Thanat tertawa lirih membaca pesan yang menghancurkan hatinya. Sekalinya jatuh cinta, sesakit ini ia rasakan, miris! Cady nya pergi memilih pria lain.

"Lee Thanat su su."

"Lee Thanat su su."

Orang gila!

Sebentar-bentar Thanat tertawa dan meringis memprihatikan. "Tiada ada cinta hampa, adanya cinta menyakitkan, maunya apa?" Tengkuk Thanat terasa pegal, dan kepalanya mulai berdenyut pening. Thanat pun menelungkupkan kepala. "Gun Atthaphan," Thanat mendesah.

"Boleh duduk di sini?"

Mata Thanat langsung terbuka, dan matanya menyipit melihat pria tak asing itu mulai duduk di sampingnya. "Kau-"

Pria itu tersenyum. "Butuh teman bicara?"

Thanat menggeser botol Ginnya seraya meringis memijit keningnya. "Ah-terserah kau, Tay Tawan, kau Tay Tawan? Pengawal, Off Jumpol?"

Tawan mengangguk. "Kau tampak kacau, hanya karena seorang pria?" sambil menuangkan Gin yang telah terbuka, Tawan tersenyum tipis melihat wajah memar Thanat masih jelas terpapar.

"Ini masih sakit?" sentuh Tawan pelan pada sudut bibir Thanat.

Kekehan diiringi tawa kecil sebagai jawaban. "Hatiku lebih sakit." Thanat masih tertawa dan kemudian dia mulai menceritakan segalanya pada Tawan, hatinya sedang rapuh. "Dia tidak bisa melihat keseriusanku?" Thantat menoleh sekilas ke arah Tawan dan melanjutkan tegukannya, "Cinta yang sakit membasuh paksa membawaku."

Dengusan keluar, Tawan menyentak kuat tangan Thanat yang akan meneguk minumannya. "Cinta memang menyakitkan, apalagi melihat orang yang kita cintai sesakit ini." Tawan tidak peduli jika Thanat meng capnya gila, Tawan pun berbisik,

"Wanna join with me?"

Ah, Tawan jadi ingin mencium pria ini kala mata sayu Thanat menatapnya.

"Kemana?"

Thanat tercekat tanganya ditarik Tawan. Awalnya ia menolak tapi akhirnya ia menurut mengikuti langkah Tawan memasuki area Dance Floor, gemuruh orang-orang semakin menguasai, teriakan sang DJ lantas mengguncang.

'Hari yang cerah di Midnight Club, dan lagu nomor satu har ini masih 'Blankspace' oleh Taylor Swift'

Blankspace mengubah suasana hatinya, puluhan orang meliukkan tubuh mereka, dentaman demi dentaman DJ membawakan musik Blanckspace sangat membangkitkan gejolak. Sekarang, tubuh mereka mulai bergerak mengikuti alunan membangkitkan suasana, Thanat melepaskan jaket kulitnya, memutar-mutar jaket itu ke arah atas, Tawan melihat Thanat lepas dan bersemangat, Tawan tak kuasa mencetak senyum kala jaket itu dengan sengaja Thanat lempar ke sembarangan arah.

✔ [2] My Hot Lecture [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang