✔ [2] My Hot Lecture [M]

BAB 16 : Curries & More

"What would be the number
one if not the only one ?"

.

.

.

Khun Phunsawat
House

Cr. Pinterest

Baru selangkah menjejakkan kaki di pintu rumah, Gun tercekat melihat Off yang awalnya sedang menyentuh tumpukan buku bersampul warna coral sekarang berdiri tuk menghampirinya. Tentu saja, Gun masih tak terbiasa oleh kehadiran Off secara tiba-tiba dan tak terencana.

"Les privat dimulai."

"Ganti baju, temui aku di ruangan belajarmu."

"Oke, Atthaphan Phunsawat, aku tunggu selama 5 menit."

Sebelum Gun sempat melanjutkan langkah, tokoh utama dalam permainan cinta ini mendekat satu langkah, kedua mata sipit Off tersirat konjugat kala bibirnya tersenyum. Off Jumpol tidaklah berperan antagonis, tetapi pria ini mampu memberi kopi terbaik di pagi hari dibanding kopi buatan Jane yang terbilang biasa, perlu diperjelas itu sekadar perumpaan ringan.

Saat Off mencondongkan tubuh, harum Giorgio Armani mengurai, keintiman merembes melalui atensi kelakiannya, wajah mereka kini sangat dekat hembusan napas Off bahkan teras di sekitar wajah Gun.

'Atthaphan, CCTV mu mengganggu'

Suara kecil Off yang pelan berbisik, kulit tubuhnya terkontaminasi meremang, tidak hanya bisikan, pria itu mengakhiri dengan tiupan yang disalurkan melalui ceruk lehernya, tentu kedua netra Gun otomatis terpejam.

"Hobi mu menggodaku, Mr. Jumpol?"

"Waw! Apa kau tergoda?"

Dari sorot mata dan ekspresi Off, Gun menemukan definisi kepuasan di sana. Gun menerima lirikan tuntuan atas pertanyaan yang berusaha mengorek-ngorek sebuah kebenaran. Lantas, atas keinginan yang tinggi Gun menyentuh rahang tegas Off dan mengulas senyuman.