Dia bagaikan malaikat bagi keluarga kami.merengkuh aku,adikku,dan ibu dari kehidupan jalanan yg miskin dan nestapa.memberiku makan,tempat berteduh,sekolah,dan janji masa depan yg lebih baik.
Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami,memberikan kasih sayang,teladan tanpa mengharapkan budi sekalipun.dan lihatlah ,aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.
Ibu benar,tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami,tak pantas,maafkan aku, ibu. Perasaan kagum,terpesona,atau entahlah itu muncul tak tertahankan. Bahkan sejak rambutku di kepang dua.
Sekarang,ketika aku tau dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yg tidak tau diri,biarlah...Biarlah aku lurub ke bumi seperti sehelai daun... daun yg tidak pernah membenci angin mesti harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.
*********************
Janlupa vote dan komen😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Ficção AdolescenteDaun yang tak pernah membenci angin🙂 Jan lupa vote yaaa