02

23 4 2
                                    

...

setahun berlalu kini jauzan sudah mula bersekolah di tadika seperti anak - anak yang lain. hari ini adalah hari pertamanya dan tentu saja aku bimbang.

bagaimana tidak ? jauzan itu anak yang aktif, aku takut kalau - kalau dia berkelahi atau bahkan menangis jika aku meninggalkannya sebentar di sana.

waktu aku bekerja akhir - akhir ini juga tak menentu. terkadang aku akan pulang lewat seperti jam lima petang atau terkadang lebih lewat iaitu pada pukul dua belas malam.

jauzan biasanya ku titipkan pada puan marie yang mempunyai kafe terkenal berdekatan tempat tinggal aku dan jauzan.

walaupun dia tak masalah aku menitipkan jauzan, tapi tetap saja aku bimbang. jauzan tak selalunya mau dengan orang, dia akan menangis kalau tak melihat atau mencium bauku seharian.

" ajun? "

lamunanku terhenti ketika jauzan menatapku dengan mata bulatnya sambil menarik - narik lengan bajuku.

aku tersenyum melihatnya sebelum sedikit memiringkan kepalaku menatapnya balik. bermaksud aku bertanya padanya seperti ini.

" kenapa hm? "

jauzan memanyunkan bibirnya kemudian menunjuk perutnya. lalu menatapku dengan tatapan memelas

" hwani mau mam "

ah lapar ternyata. kebetulan tadi aku juga baru saja turun setelah selesai membantu memakaikan jauzan pakaiannya. 

'hwani' adalah nama panggilan yang ku berikan padanya, aku sendiri juga taktau maknanya apa, tapi itu sungguh lucu untuknya. mengingat pipinya yang berisi dan putih gebu, aku terus saja memanggilnya hwani

aku mengangguk kemudian menepuk - nepuk kerusi untuk menyuruhkan duduk disana. jauzan maju dua langkah kemudian mengangkat kedua tangannya meminta untuk digendong.

aku tertawa kecil sebelum menggendong jauzan untuk duduk di kerusi. aku membuat isyarat yang bermaksud

"tunggu sebentar ya hwani, ajun mau buat sarapannya dulu"

mujur saja jauzan faham dan mengangguk laju.

aku kemudiannya mengambil roti dan beberapa jenis bahan lainnya untuk membuat sandwich. kenapa sandwich ? kerana jauzan itu tipe yang tidak suka sarapan yang berat pagi - pagi.

sambil membuat sandwich tersebut, aku curi - curi melihat ke arah jauzan. dapat kulihat dia sedang memainkan jari - jari kecilnya sambil menyanyikan lagu yang entah apa liriknya.

seketika aku kembali merasa bersalah. bersalah kerana lahir begini, membuat jauzan sukar berkomunikasi dengan ku. dan mungkin juga ketika dia mulai memasuki sekolah rendah, dia akan diejek dan merasa malu kerana mempunyai saudara seperti diriku.

yang tak mampu untuk bersuara.

"maafkan aku kerana terlahir begini ya hwani.."

...

-tbc-

next ?

silent • k. junkyuWhere stories live. Discover now