7

1.9K 183 18
                                    

[name] yakin benar kalau lelaki itu sedang menjebaknya.

Ia akui, mengajak Yuzuha kerja sama untuk branding produk barunya adalah cara yang mulus.


Mitsuya selalu turun secara langsung setiap pemotretan untuk memastikan bahwa semua keunggulan pakaian mereka dapat terjepret dengan jelas.

Karena kontrak usahanya dan studio Yuzuha sedang berjalan, maka ia harus mengunjungi studio untuk memantau dan membantu model dalam pemotretan.


Hari ini ia berpapasan dengan [name] meski perempuan itu selalu menghindarinya.

[name] yang berposisi sebagai pendamping fotografer mau tak mau harus berada di dalam ruangan yang sama dengan Mitsuya seharian ini.



Berada dekat dengan lelaki yang sudah membuat hatinya lelah benar - benar sangat menyiksa. Belum lagi lelaki itu yang terlihat jelas tengah memperhatikan dirinya sejak ia datang.



Akhirnya Mitsuya terciduk oleh kawannya, Yuzuha.

Meski hanya memperhatikan dari kejauhan, tapi terlihat jelas kalau lelaki itu sedang memberi perhatian lebih pada asisten fotografer itu daripada modelnya sendiri.






"[name]?" Yuzuha bertanya, merujuk pada orang yang sedang menjadi perhatian lelaki itu, meski ia sudah tahu jawabannya.

Mitsuya hanya berdehem kecil.




"Dia sudah punya pacar loh. Tuh" Yuzuha menunjuk Kokonoi dengan bibirnya yang dimajukan.




"Aku tau"


Kali ini Yuzuha diam. Tidak mengerti kenapa temannya itu tertarik dengan [name] yang jelas - jelas sudah ia tunjukkan kekasihnya.


"Dia anak kuliahan loh. Kamu mau sama yang lebih muda?"

Yuzuha sedang mencoba untuk menggoyahkan tekad Mitsuya yang tidak ia ketahui begitu dalam.





"Bukan masalah. Usia itu cuma angka"


"Tapi gimana sama adik - adik kamu? Memangnya mereka gak keberatan kalau nanti punya kakak ipar yang seumuran sama mereka?"


Mitsuya tersenyum. Memikirkan [name] yang akan menjadi mempelainya saja sudah membuatnya bahagia.




"Mereka tidak akan mempermasalahkan itu"


Yuzuha menyerah. Mitsuya memang susah ditaklukan jika sudah bertekad.


"Terima kasih untuk sarannya. Aku pergi dulu"

Mitsuya segera melangkah pergi keluar dari studio dengan tergesa - gesa. Kelihatannya ia punya rencana baru setelah mendengar pertanyaan Yuzuha tadi.

"S-saran apa?"















"Boleh aku bicara dengan [name]?"

Yuzuha menatap Mitsuya curiga. Pasalnya sejak kembali ke studionya setelah berlari tadi, lelaki itu tak berhenti tersenyum meski hanya ujung bibirnya saja yang tertarik, membentuk senyuman tipis.

"Apa ini urusan pribadi?" tanya Yuzuha.

Sesungguhnya ia tidak ingin meninggalkan dua orang ini sendirian di ruangannya.


"Begitulah" jawab Mitsuya.

Yuzuha segera berdiri sambil menghela nafasnya panjang.



Zoilist | Mitsuya Takashi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang