➷✾
Malam yang panjang tak terasa betapa banyak ia melewatinya, menjaga orang sakit bukan hal yang mudah, ia telah membuka mata hampir seharian demi menjaga pemuda yang tengah tertidur di sampingnya ini.
Ah, keluarga tobio tak keberatan jika ia menginap, lagipula ini bukan satu atau dua kali, mereka hampir setiap minggu menginap satu sama lain.
Kemungkinan, ibu Hinata sudah tahu jika ia tak pulang seharian tanpa kabar ia sudah tertidur pulas di rumah tobio, kebiasaan ini membuat ibu mereka tak keberatan lagi.
Menyaksikan shoyo yang tertidur di ranjangnya, sementara ia memakai futton begitu saja, dengan kesal ingin ia memakan shoyo hidup-hidup.
"Hei Kageyama.." Suara serak barusan berhasil membangunkan kemarahan Kageyama, ia menoleh dengan cepat dan menatap pemilik wajah, "tidur lah, aku sungguh tak apa, kamu juga butuh istirahat kan?," Kageyama tak menjawab, ini hampir subuh, dan ia belum menutup matanya, ia terus berjaga disamping ranjangnya yang mana Hinata telah tertidur lelah disitu.
Entah apa yang membuatnya seperti ini.
"Bukan masalah berat bagiku, demam seperti ini sudah biasa," Melihat Hinata bersusah payah bangun dan duduk sembari menampilkan senyuman, "aku hanya kelelahan kok! Dan pasti akan sembuh besok.. Jadi, saat aku sembuh, kamu tak boleh sakit, tolol," Kageyama terdiam, mendengar tutur kata barusan sedikit menjadikannya tenang.
Ia menghela nafas, "aku tahu, hanya saja aku tak bisa tidur dengan futton—
—oh benarkah? Mau berbagi ranjang denganku? Lagipula aku tak keberatan!," Dengan seruan itu, mudahnya berbicara hingga Kageyama menoleh dengan cepat ditemani wajah yang tak bisa di artikan.
"Hah? Kau ngomong apa?-
-tidur denganku," Sontak, sekujur tubuhnya merasa panas, bagian telinganya keram, jari jemarinya terkepal saat saat menyaksikan kepala mungil dihadapannya tengah dimiringkan ditemani senyuman selebar bulan sabit malam ini.
Tanpa rasa kalut ia berbicara, Kageyama tak bisa menatap wajah itu sekarang.
"Tubuhmu hangat! Aku suka," Perkataan itu semakin membuatnya terkejut, Hinata sedikit bergeser memberi ruang bagi Kageyama dengan harapan dimatanya agar pria itu akan datang.
"M-mengapa berbicara ambigu begitu sih?"
"Huh ambigu? Memangnya kenapa? Tubuh hangat? Yah, tubuhmu memang hangat, aku ingin bersembunyi didalam tubuhmu," Serentak, terasa banyak asap keluar di atas kepalanya, wajah Kageyama memerah padam dengan tundukan yang semakin mendalam.
"Hei Kageyama, aku akan memelukmu!"
"G-gila.." Tak ada tenaga untuk berbicara. Ia tak bisa menetralkan tubuhnya sekarang.
Merasakan Hinata berbaring, menarik selimut, menutup mata tanpa rasa takut.
Perlahan tobio mulai meluncurkan tubuhnya sembari berbalik badan, berusaha untuk tak bersentuhan dengan tubuh Hinata yang sejujurnya hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitaro Hibiki 𝙆𝙖𝙜𝙚𝙝𝙞𝙣𝙖
Romance____ 小さな巨人 (Haikyuu • Hitaro) 𝕠𝕟 𝕘𝕠𝕚𝕟𝕘 © Mei 𝘫𝘢𝘦- 𝘏𝘪𝘵𝘢𝘳𝘰 𝘕𝘢𝘳𝘢 𝘩𝘪𝘣𝘪𝘬𝘪 𝗔𝗱𝗮 𝗸𝗮𝗹𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶, 𝗜𝗻𝗶 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝘀𝘂𝗮𝘁𝘂 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗶𝗸𝗲𝗿𝗮𝘀 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲�...