Zoro.
-mihawk second child
-like sanji so much
Sanji
-his family hates him
-like all girls.
Luffy
-law bf
-idk
Law
-luffy bf
-everyone calls him surgeon of death.
Nami
-cutest girl
-money money and money
ーーーーーーーーーーーーー
"Luffy, gue masak daging nah niatnya mau gue kasih lu"ucap lelaki tampan dengan mata birunya yang indah.
" MAU DONGGG" Teriak luffy dikoridor sekolah.
"Shht jan teriak napa, yaudah nih kalau kurang tinggal kerumah ya" Lelaki tampan itu meninggalkan luffy yang kegirangan.
"Sayang"
"AAA, ISH TORAO" Luffy sedikit lompat karna kejutan dari si kekasih.
"Im sorry haha, abis ngapain sama sanji? " Tanya law.
"Cuma ngasih bekel kok" Jawab luffy.
"Ohh"
Cup
Law mengecup pipi gembil luffy dan berjalan menjauhi luffy yang mukanya merah kayak tomat.
"Torao aneh" Ucapnya sambil menghentakkan kakinya ke lantai dan menuju kelasnya untuk makan.
---
Seperti biasa, sekolah sudah selesai kecuali kelas sanji yang ada piket.
*sanji udah tau kalau zoro sesuka itu sama dia*
"A-ada zoro? Waduhh... Ribet deh" Ucapnya sambil melihat kawan kawannya yang sedang membersihkan sekolah.
Sanji hanya mengelap kaca saja, karna sisanya sudah diurus temannya.
Sudah 1 jam an dia mengelap kaca yang bagiannya hanya disitu situ saja, sanji menghiraukan perkataan teman temannya.
"Sanji, lets go home together" Suara berat terdengar di kuping sanji, sanji menengok kebelakang dan ada zoro disana.
Muka panik dan gelisah tertera diwajah tampan sekaligus manis itu.
"A... Alright " Sanji berlari kecil ke meja nya.
"Lets go" Riang zoro dengan senyum kecil.
"Uhm... Yeah i guess" Selama perjalanan tak ada percakapan.
Sesampainya dimansion vinsmoke.
"Uhm.. Thank you zoro" Sanji melambaikan tangannya dan masuk ke kediaman vinsmoke.
"Yeah, good bye" Zoro melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, dia memakai maps agar tak hilang arah.
---
Pov:sanji
Hari sial gasih??
Pertama:
-nami chan ga sekolah
Kedua:
-ketemu zoro
Ketiga:
-pulang sama zoro
Gue... Gue pasti mimpi sumpah ini gabakal terjadi, amit amit.
Sudah melebihi jam tidurku tapi masih aja disuruh baca buku, pusing kepala adek.
Gue menidurkan kepala gue di meja belajar membiarkan buku buku tebal menjadi bantal.
DUAKK
Pintu di tendang oleh ichiji yang membawa setumpuk buku.
"Jangan tidur kau pemalas, baca 5 buku ini dulu baru kau boleh tidur" Ichiji menaruh buku tebal itu di meja belajar gue.
"Ya" Gue lanjutin lagi kegiatan membaca nya walau mata gue mengantuk
