Warn!!!!!
Disini ASL tapi bukan sejenis brother gitu cuman family.
Dan MPREG, aku gajago untuk itu jadi sorry kalau salah.
Dengan ace menjadi ayah dan sabo menjadi ibu tentu luffy yang menjadi anak😀.
---
Hujan serta petir melengkapi pemakaman hari itu.
Pria dengan nama 'Portgas D. Ace' dibatu nisan itu.
"Aku... Tak menyangka kau meninggalkan aku dan luffy, ace... " Lirih pria dengan luka dimatanya.
"Sayang... Yang sabar ya tuhan mungkin sayang dengan ace" Rouge yang datang menenangi menantunya itu.
"Ya.. Sebisa mungkin aku bersabar dan mengikhlaskan ace disana bu" Pria berna ma sabo itu senyum dengan sangat indahnya.
"Begitu baru menantu ibu, dengan kau begini ace pasti senang disana" Rouge mengelus punggung sabo sabar.
"Berapa bulan usia kandunganmu? " Tanya rouge yang kini mengelus perut buncit sabo.
"Mungkin 5 bulan, dan aku harus menunggu 4 bulan untuk 'dia' lahir kedunia" Ucap nya ikut mengelus perutnya.
"Kau namakan dia siapa sabo? "
"Luffy... Portgas D. Luffy"
"Nama yang lucu sabo, kuharap kau dan luffy sehat selalu" Rouge kembali mengelus punggung sabo.
"Ayo kembali kerumah, tak baik untuk kamu hujan hujanan" Rouge menngantar menantunya pulang dengan selamat.
---
"Bye bu, selamat malam dan hati hati dijalan ya" Rouge dan roger melambaikan tangannya ke arah sabo.
...
"Nak... Kau pasti sedih tak punya ayah tapi tak apa, ibu bisa menjadi ayahmu" Kata kata penyemangat untuknya.
Rumah yang dulunya penuh keceriaan sekarang sudah tak ada, dia... Dia sudah bersama tuhan.
"Ace.. "
Isakkan dikeluarkan dari mulut kecil nya.
Hari demi hari sabo lewati tanpa ada gairah hidup.
Tak sadar kini ia sudah mengandung selama 9 bulan dan menunggu untuk anak tercintanya itu lahir.
"Turunkan sifat ayahmu ya nak, agar rumah ini ramai dengan teriakkan mu... Ibu rindu dengan ayahmu" Sabo mengelus perut nya yang membesar dan melihat foto suaminya di secarik kertas.
Sudah 1 minggu ini sabo dipindahkan ke rumah mertuanya untuk jaga jaga saja.
"Bu... Sabo takut" Lirih sabo karna akhir akhir ini ia merasakan kontraksi hebat mendekati persalinan.
"Sabo tak usah takut, ibu doa kan sabo dan anak mu sehat selalu"
Sabo kembali merasakan kontraksi lagi namun itu bukan hal biasa
Air ketubannya pecah.
Secepat mungkin rouge memanggil suaminya dan mengantar sabo ke rumah sakit terdekat.
Suara bayi terdengar jelas.
"Sayang... Itu itu cucukuuu" Tangis rouge pun pecah dipelukkan suaminya.
"Iya sayang, cucu kita"
Setelah melakukan persalinan, sabo pun dipindahkan ke ruangan untuk pasien.
Sudah sekitar beberapa hari mereka disana, namun anehnya sabo tak kunjung bangun.