Matahari yang mulai enggan menunjukkan dirinya,sehingga pancarannya perlahan lahan mulai redup,lalu,dengan suasana Langit berwarna jingga yang telah sampai,dimana waktu tersebut biasa di gunakan sebagai berpulangnya orang orang pekerja keras.tetapi waktu tersebut berbanding terbalik dengan rey,rey harus menghibur pengunjung coffe shop di sela sela waktu berpulang itu.
"Kamu Mau ngopi dulu rey?".
Barista sekaligus pemilik coffe shop swastamita tersebut yang bernama Zidane sedang berada di depan mesin pembuat coffe menawarkan kopi kepada rey yang baru saja datang"Boleh om".ucap rey sembari duduk dan dengan gitar di pelukannya
"Okee bentar,om buatin dulu".ucap zidane pemilik coffe shop swastamita sembari menyiapkan apa yang harus ia buat
"Biasa om kopinyaa,hehe".celetuk rey
"oke Siapp".ucap zidane pemilk cafe tersebut
Tak selanngg beberapaa menitt,kopi yang di buatkan oleh zidane telah siap untuk di suguhkan kepada rey.
"Silahkan".
Pemilik sekaligus barista coffe shop tersebut menyimpan kopi yang di buatnya di hadapan rey."Sipp,makasih om".ucap rey
"Sama sama".ucap zidane
"Pengunjung masih sepi om".ucap rey sembari melihat di sekitarannya
Grekkk...
Zidane menarik kursi yang berada di hadapan rey,lalu duduk.
"iyah,makannya mumpung sepi, om mau ngobrol dulu sama kamu".ucap zidane sembari duduk di hadapan rey
"Tentang apa om?".tanya rey sembari melirik zidane
"Jadi gini rey,gapapa kan hari ini kamu di bayarnya sama kopi dan rokok sebungkus aja?".tanya zidane dengan ekspresi wajahnya yang sedang tertekan.
"Santai ajah lah om,kayak ke siapa ajah,lagian juga nihh,rey ngelakuin ini semua bukan karena uang, uang itu cuma sebagai bonus aja".
rey melontarkan kalimat tersebut sembari menyetem gitar yang ada di pelukannya
"Terus karena apa?".tanya pemilik sekaligus barista coffe shop tersebut
"Karena rey menjadikan ini sebagai zona hiburan,bukan cita cita atau zona sebagai tempat cari uang".ucap rey
"Makasih yah rey, sebenernya om itu kelilit hutang sampe ke angka milyaran,bahkan om juga sampai bingung cara bayar pekerja pekerja yang ada disini".ucap pemilik coffe shop tersebut dengan ekspresi wajahnya yang sedang bingung sekaligus terdesak
"Kalo boleh tau om,kenapa bisa kelilit hutang sampe sebesar itu?padahal kan om punya cafe ini nihh,pasti dari cafe ini om punya pendapatan yang lebih dari cukup".tanya rey sembari melihat ekspresi wajah zidane yang sedang tertekan
"Om kena tipu rey.jadi om waktu itu investasi tapi ternyata investasi itu investasi bodong".ucap zidane
"Ohhh"
Sruputtt...
Rey meminum kopi yang ada di hadapannya.
"Kayaknya om jual ajah cafe ini gitu rey?".tanya pemilik sekaligus barista coffe shop tersebut
"Jangan om,sayang,cafe ini udah terkenal dimana mana".ucap rey
"Om bingung harus cari uang sebegitu besarnya kemana".ucap zidane
"Nanti deh rey coba tanya abi siapa tau bisa ngebantu".ucap rey
Semakin matahari tenggelam,semakin ramai juga pengunjung yang mendatangi cafe swastamita.dan seperti biasanya rey mempersembahkan lantunan nada per nada yang indah yang bisa di nikmati pengunjung cafe swastamita.
Sesampai di ujung waktu rey harus meninggalkan cafe swastamita pada malam itu....
"Om,rey pamit yahh".ucap rey sembari melambaikan tangan dan dengan gitar di punggungnya
"Ohh iyah rey,makasih banyak yahh". ucap zidane yang sedang berada di depan mesin coffe sembari melambaikan tangannya
"Siap om".ucap rey
Rey meninggalkan cafe yang sering ia kunjungi itu,dan pergi menuju rumah zein menggunakan motor antiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Diskusi Rasa
Teen Fiction"aku pengen cepat besar,karena kalo sudah besar itu pasti lebih menyenangkan" Tuturan kalimat tersebut berasal dari mulut anak yang duduk di bangku sekolah dasar dan ucapan itu merupakan bagian dari harapan terbaiknya. Karena di khyalannya, bahwa me...