Setelah kelas usai, Baekhyun menceritakan semua pengalaman kencannya kepada Yeri. Suara tawa Yeri yang sama horrornya dengan hantu wanita dari negara tetangga membuat mahasiswa yang masih betah di kelas menjadi terganggu. Reflek Baekhyun menutup mulut Yeri daripada nanti mereka ditendang dari kelas oleh mahasiswa lain.
Jaman sekarang ini bukan cuma mencari pekerjaan saja yang susah, ternyata mencari jodoh juga sama susahnya. Baekhyun berniat untuk berhenti saja mencari jodoh lewat aplikasi kencan. "Sepertinya jodohku tidak ada disana."
"Baek, ayolah demi cangcut abu-abu Chen yang belum dicuci selama seminggu, kau harus semangat. Tak ada yang instan keculi mie instan."
Diujung sebrang sana Chen teman seangkatan mereka tiba-tiba bersin mendadak karena namanya dibawa-bawa. "saranmu sama sekali tak mempan, sampai sekarang bahkan aku belum bertemu satupun dengan orang yang cocok denganku."
"Mana ponselmu." Yeri meminjam ponsel Baekhyun.
"untuk apa?" meski bingung Baekhyun tetap memberikan ponselnya.
Tanpa menjawab Yeri langsung melihat lelaki seperti apa saja yang mengajak Baekhyun berkencan. Perhatiannya tertuju kepada satu akun yang menurutnya menarik. "Baek yang ini tampan." Tunjuk yeri pada salah satu foto profil di dalam ponsel Baekhyun.
Baekhyun menggeleng tak minat. "ototnya terlalu besar, aku takut melihatnya."
"kalau yang ini bagaimana? sepertinya dia pintar dan kaya." Yeri menunjukkan foto lelaki berkacamata.
"terlihat berumur, aku takut kalau ternyata dia sudah menikah." Baekhyun cukup trauma dengan kejadian beberapa hari yang lalu.
Yeri menghela nafas frustasi, tak ada satupun yang cocok dengan kriteria Baekhyun. Kalau terus seperti ini mungkin Baekhyun tak akan pernah bisa mempunyai kekasih. Tiba-tiba notifikasi pesan masuk. "Baek ada satu akun yang mengirimkan pesan padamu."
Baekhyun buru-buru merebut ponselnya. "Tak ada foto profil. Aku takut dia berniat jahat."
"Mungkin saja dia jelek Baek." Tebak Yeri sedikit nyelikit.
Baekhyun berfikir sama, kalau bukan jelek apa lagi. "Aku tau fisik bukan segalanya, tapi kalau jelek aku juga tak bisa membayangkannya." Tak ingin munafik, bagi Baekhyun fisik cukup penting untuk dijadikan pertimbangan.
"Baek, dia mengirimkan pesan lagi padamu." Yeri heboh sendiri.
Baekhyun sudah tak minat. "biarkan saja, kita cari yang lain."
_____
Menjadi manager salah satu group Kpop terkenal tak membuat Suho bahagia lahir dan batin. Bagaimana tidak, pekerjaannya juga merangkap menjadi pengasuh bocah berumur dua puluh satu tahun. Lihat saja di ujung sana, seoarang lelaki berperawakan tinggi sedang bermalas-malassan seperti anak koala.
"kenapa kau tidak ikut latihan bersama teman-temanmu. Bulan depan kalian akan comeback. Apa kau tak memikirkan nasib karier groupmu?" Suho memijit kepalanya melihat sampah bekas minuman dan cemilan berserakan di sekitar sofa.
"Dasar sombong, pesanku sama sekali tak dibalas. Dia pikir dia siapa ha?" lelaki tampan itu menggerutu menatap ponselnya sejak tadi.
"Apa maksudmu? Siapa yang tidak membalas pesanmu?" Suho jadi penasaran siapa yang tidak membalas pesan seorang Park Chanyeol. Bahkan Suho sudah terbiasa menerima pesan manis dari banyak selebritis untuk disampaikan kepada artisnya. Dalam kata lain, Chanyeol sangat laku di kalangan selebritis, banyak yang mengajak lelaki tampan itu untuk berkencan.
"Bukan urusanmu hyung." Jawab Chanyeol dengan nada kesal.
Suho menahan tawa, baru kali ini ia melihat Chanyeol ditolak. "wanita mana yang menolakmu? seleranya pasti bagus." Ledek Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Apps
FanficBaekhyun mencoba mencari pacar lewat aplikasi kencan. Akankah Impiannya ingin punya pacar tampan dan kaya raya terwujud. Di sisi lain Park Chanyeol seorang idol ternama mencoba mencari teman tidur lewat aplikasi yang sama. Mungkinkah mereka akan be...