UCHIHA SASUKE X HYUGA HINATADisclaimer ©Masahikishimoto
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
30 menit dalam perjalanan, hinata mengalihkan pandangannya ke jendela. Memperhatikan jalanan terasa menyenangkan. Apalagi ia masih merasa kesal pada ibunya. Malas sekali rasanya.
Tidak lama kemudian mobil berhenti di depan sebuah bangunan. Terlihat di depannya sebuah sekolah besar dan megah terpampang di hadapannya. Sekolah berwarna putih biru itu, tampak besar dan bagus. Beberapa murid terlihat, banyak yang bawa mobil atau di antar dengan mobil seperti dirinya. Mungkin ini sekolah mahal batinnya. Tidak mungkin juga ibunya memilihkan sekolah dengan asal untuknya.
Gadis cantik bermata bulat putih itu terlihat gugup, ia menghembuskan napasnya. Menenangkan dirinya agar tidak gugup. Jantungnya terasa berdegup karena ini hari pertamanya kembali bersekolah. Apalagi ini sekolah baru, ia harus beradaptasi lagi dengan beberapa temannya.
"Hinata? Ayo turun. Nanti kamu ketinggalan acara MOS nya"
"Iyaa mah. Sabar"
"Mah bagi uang jajan dong" Sebelum keluar dari mobil Hinata menengadahkan tangannya, meminta jatah hariannya.
"Astaga! Kamu ini. Memangnya uang kemaren kemana? "
Seingatnya, hikari kemarin sudah memberi Hinata uang jajan sebesar 1000 yen, masa cepat sekali habisnya.
"Ya Ampun mah. Zaman sekarang tuh apapun mahal. Jangan di samain dong waktu zaman mamah. Lagian kemaren uangnya kepake buat beli kuota" Gerutu Hinata saat di tanya kemana uang pemberian ibunya. Padahal uangnya ia kumpulkan untuk beli action figure Haikyuu, lumayan kan.
"Aish bocah ini. Yasudah ini". Walau terlihat wajahnya geram, hikari tetap mengeluarkan uang dari sakunya sebesar 200 yen.
" Kamu. Memang tidak diberi uang sama ayahmu? "
Hikari tiba-tiba membahas hiashi, sesudah ia memberi uang pada putri nya. Sebenarnya hikari enggan untuk membahas pria paruh baya yang sudah menyakitinya itu, tapi ia hanya ingin bertanya apa Hinata di beri uang atau tidak oleh ayahnya.
Walaupun mereka sudah cerai, hiashi harus tetap menafkahi putri nya, biar bagaimana pun Hinata adalah anak kandungnya. Hikari tidak pernah meminta untuk hiashi menafkahinya, ia hanya meminta jaminan untuk putri nya, agar hidup putri nya tidak kekurangan bahkan kalau bisa tercukupi. Dan hiashi tetep melakukan kewajibannya, setiap bulan ia selalu mentransfer uang ke hikari untuk biaya apartemen dan juga uang makan Hinata, dan apabila Hinata menginginkan uang jajan, ia tinggal menelpon ayahnya maka ayah nya akan segera mentransfer uang langsung ke rekening tersebut, kebetulan Hinata sudah punya rekening pribadi.
Hinata mengecutkan bibirnya ketika membahas ayahnya. Terkadang Hinata merasa rindu untuk bertemu sang ayah. Selama 2 tahun Hinata tidak pernah bertemu ayahnya lagi, paling juga berkomunikasi lewat ponsel. Sebenarnya gadis cantik berambut panjang itu ingin sekali bertemu ayahnya, ibunya pun sangat mengizinkan jika ia ingin bertemu ayahnya, tapi ia belum siap.
Ia merasa belum siap jika harus bertemu dengan ibu tirinya, yang sudah membuat keluarganya berantakan dan merebut ayahnya dari mereka. Rasa sakit itu terus membekas. Tidak mungkin ia bisa bertemu dengan ayahnya, tanpa wanita itu.
"Sudah__tapi habis" Bicara dengan polosnya. Segera langsung keluar mobil sebelum kena semprot hikari. Jujur, Hinata tidak pernah meminta uang pada ayahnya kecuali kepepet, ia lebih sering langsung di transfer oleh ayahnya. Terkadang uang itu malah jarang terpakai. Dan ia pun memutuskan menyimpan saja uang tersebut. Uang itu ia simpan untuk membeli action figur yang ia idamkan dari bulan lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boys
FanfictionUchiha Sasuke, salah satu siswa berprestasi di Konoha High School, ia punya banyak prestasi. Dia Tampan, Cerdas, juga rajin. Uchiha Sasuke memang terlihat sempurna dari sisi manapun, tapi setiap manusia pasti punya kekurangan. Diam-diam Sasuke selal...