-Unexpected Love-
Pria itu duduk disampingnya sambil merebut minuman Haechan dan meminumnya begitu saja. Haechan melotot melihatnya.
"Aku Hyunjin." Katanya, padahal Haechan tidak bertanya namanya.
"Echan tidak bertanya namamu tuh." Haechan kembali melanjutkan makanannya.
Hyunjin tersenyum geli melihat tingkah pria manis di hadapannya. "Namamu Echan?" Haechan mengabaikan pertanyaan Hyunjin. Perutnya sedang tidak bersahabat karena merasa lapar dan kesal.
"Mau berteman denganku tidak?" Tanyanya.
Haechan menoleh, meneliti pria dihadapannya tersebut. Pria ini memiliki aura bad boy, sepertinya Haechan tidak cocok berteman dengannya. Ia lebih cocok berteman dengan si jutek Renjun.
"Tidak mau. Siapa tahu kau ini sebenarnya penjual tubuh organ manusia." Cetusnya yang membuat Hyunjin tertawa.
"Kau ini ada-ada saja." Hyunjin tertawa terbahak-bahak hingga menjadi pusat perhatian.
"Husstttt.. Bisakah kau diam!" Kesal Haechan. Haechan membereskan sisa makanannya dan memilih pergi keluar untuk meninggalkan Hyunjin.
"Tunggu!" Hyunjin menarik lengannya.
"Aku juga bersekolah di Neo Culture International School. Aku sempat melihatmu di taman belakang sekolah."
"Benarkah?" Haechan mulai tertarik.
Hyunjin mengangguk. "Kau mau pulang? Mau pulang bersamaku tidak?"
Haechan menggeleng. "Kakakku sebentar lagi menjemput. Kau duluan saja."
"Aku tunggu disini dulu saja sampai Kakakmu datang menjempu-"
"Eoh-itu Kakakku sudah mejemput. Byeee~" Haechan menghampiri mobil sport hitam tersebut.
"Kak Minhyuuunggggg!" Haechan berteriak saat membuka pintu mobil. Ia menubruk tubuh Minhyung hingga dengan sigap Minhyung memeluknya.
"Echan kangen Kakak." Haechan dengan tergesa duduk dipangkuan Minhyung dan melingkarkan tangannya ke leher Minhyung, menghirup aroma yang sudah hampir seminggu ia rindukan.
Minhyung tersenyum. "Miss you too my cutie baby." Minhyung mengelus lembut punggung Haechan. Saat ia baru saja sampai di airport, ia menelepon Haechan untuk menanyakan keberadaannya. Minhyung bergegas menuju toserba tersebut saat Haechan mengatakan sedang ditempat tersebut sendirian. Ia sangat khawatir pada adik manisnya.
"Kak Minhyung kemana saja? Kenapa lama sekali sih perginya." Haechan memanyunkan bibirnya.
Minhyung merapihkan poni Haechan yang berantakan. "Tentu saja aku pergi bekerja."
"Echan tidak bisa tidur kalau punggung Echan tidak dielusi oleh Kakak."
"Nanti sampai rumah Kakak akan sepanjang malam mengelusi punggungmu sampai kamu tertidur. Ok?"
Haechan mengangguk. "Makasih Kak Minhyung. Echan sayang banget sama Kakak." Hati Minhyung menghangat mendengarnya.
Setelah sampai mansion, ia melihat Kak Mark dan Arin sedang mengobrol di sofa ruang tamu. Kak Mark sedang membersihkan luka di lutut Arin. Sepertinya Arin mengalami kecelakaan kecil. Haechan masa bodoh melihatnya. Ia menubruk tubuh Minhyung dan memintanya untuk menggendongnya. Minhyung dengan senang hati menggendongnya sampai kamar.
Tok. Tok. Tok
Suara ketukan pintu menghentikannya, ia sedang menulis pr yang diberikan oleh gurunya.
"Masuk." Ucapnya.
"Kak Minhyu- Kak Mark!" Mata Haechan mendelik.
Haechan memalingkan wajahnya, ia masih kesal dengan Kak Mark karena kejadian siang tadi yang meninggalkannya sendirian.
"Haecha-"
"Echan sedang belajar!" Haechan memotong ucapannya, dan suaranya mulai meninggi.
"Aku tidak bertanya."
Haechan menoleh sengit. "Terserah." Ia melanjutkan kembali membuka bukunya.
Mark berdehem. "Siang tadi-aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Arin mengalami kecelakaan keci-"
"Echan tidak ingin tahu, Kak!" Ia kembali memotong ucapan Mark.
"Baiklah. Selamat belajar." Mark mengusak rambutnya. "Sebagai gantinya aku akan mengatarmu sekolah besok pagi."
"Tidak perlu. Lagipula sejak kapan Kak Mark perduli dengan Echan?"
Mark berdehem, benar juga kenapa juga ia
harus perduli Haechan marah atau tidak padanya."Tidak ada penolakan." Ujar Mark penuh penekanan, ia berbalik menuju kamarnya meninggalkan Haechan yang kebingungan.
-Unexpected Love-
Aku sedang kehilangan mood menulis yarobuuunnnnn tolong semangati diriku HAHA🥹😅
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXEPECTED LOVE
Teen FictionHaechan atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Echan, pria manis yang takut dengan hujan bertemu dengan dua pria tampan yang sangat menyukai hujan. Mereka dipertemukan seolah takdir menghampiri ketiganya untuk terikat. -Unexpected Love-