Chapture 1 : Mak Semi nikah gess:)

903 47 8
                                    

"APAAA!! "

"Maaf Eita, ini sudah perjanjian"

"Tapi kenapa harus aku!! "

"Maaf Eita.. "

Seseorang tersebut kemudian lari begitu saja setelah pria paruh baya mengatakan maaf kepadanya. Dia adalah Semi Eita, seorang pemuda cantik dengan usia yang terbilang cukup muda yang harus dikorbankan oleh keluarga nya dalam perjodohan demi menepati janji yang dibuat oleh orang tuanya di masa lalu.

Semi berlari tak tentu arah sambil menangis. "Hiks... Hiks... Kalian jahat.. Kenapa harus aku... Hiks.. Hiks.. " Merasa tidak ada tenaga lagi, ia memutuskan untuk berjalan saja. Ia berjalan di tengah malam yang sepi yang tidak ada siapapun di sana bahkan kendaraan pun tidak ada yang lewat. Ia terus berjalan dan sampailah Semi di jembatan yang terbilang cukup berbahaya untuk di lewati.

Semi memandangi jembatan itu dengan tatapan kosong. Dan tanpa sadar, ia mendekat ke arah jembatan tersebut. Pikiran untuk bunuh diri sempat melintasi pikirannya. Semi pun menaiki jembatan tersebut, ia pun terdiam sejenak sambil memejamkan matanya. "Untuk kalian semua.. Ayah... Ibu.. Maaf" Usai mengucapkan kata-kata tersebut, Semi lalu melihat ke bawah dan ia pun menjatuhkan dirinya sendiri.

.

.

.

Semi membuka matanya, ringan. Tunggu bukankah seharusnya ia sudah mati, bukankah ia seharusnya sudah jatuh di sungai. Dan kenapa tubuhnya serasa seperti melayang. Semi menoleh ke arah belakang, tangan kiri nya berhasil dipegang oleh seseorang, ia terdiam mencoba memproses apa yang terjadi.

"Hei!!! Bertahanlah!!! " Seru seseorang tersebut.

'Tunggu, suara ini'

Seseorang tersebut berhasil menyeret Semi ke tepi jembatan. Mereka berdua bangun lalu mengambil posisi duduk. Semi diam menundukkan kepalanya enggan menatap seseorang yang sudah menyelamatkannya.

"Hei kau baik-baik saja? " Tanya seseorang tersebut. Minimnya cahaya membuat keduanya tidak dapat melihat wajah masing-masing lawan dengan jelas. Semi mendongakkan kepalanya, menatap seseorang tersebut "Kawanishi? ". Merasa familiar dengan suara tersebut, orang yang disebut Kawanishi tadi mendekat ke arah Semi. " Semi, itu kau? " Tanya orang itu memastikan apakah benar orang yang ia selamatkan adalah Semi.

Semi tanpa menjawab pertanyaan dari Kawanishi, langsung memeluknya dengan erat. Ia menangis dalam pelukannya. Tangan Kawanishi secara reflek membalas pelukan Semi dan menepuk pelan punggungnya. "Sssttt... Ada apa? " Semi masih saja menangis, Kawanishi pun membiarkannya sampai Semi merasa tenang.

Tak berselang lama, Semi akhirnya tenang. Ia pun melepas pelukannya dan mengusap air matanya. "Jadi.. Kenapa? Kenapa kau terjun dari jembatan? " Tanya Kawanishi. Semi menetralkan pernapasan nya " A-aku.. Ingin mati saja, aku tidak mau hidup, kenapa harus aku, kenapa orang-orang memilihku ? Kenapa tidak yang lain saja? Kenapa harus aku yang harus dijodohkan? Kau tahu Kawanishi,aku tidak mau dijodohkan aku tidak terima perjodohan ini..Hiks.. Hiks.. " Ucap Semi dan kembali lagi menangis.

Kawanishi mengehela nafasnya berat, ia paham apa yang membuat Semi seperti ini, yaitu perjodohan paksa. Kawanishi mencoba memegang bahu Semi, ia pun tersenyum kepadanya " Jika kemauan orang tuamu seperti itu maka turuti saja" Ucap Kawanishi sembari menahan tangisnya. Ia tidak ingin Semi melihat nya menangis, wajar saja pasangan mana yang tidak sedih jika sudah menjalin hubungan yang sangat lama dan berakhir dengan salah satu dari mereka harus menerima perjodohan dari orang tua mereka.

Memang benar Semi dan Kawanishi adalah sepasang kekasih yang menjalani hubungan selama dua tahun belakangan ini. Dan mereka harus menerima kenyataan bahwa salah satu dari mereka yaitu Semi terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya.

Takdir || 運命 「 UshiSemi 」 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang