Usai dengan acara menjenguk Shinsuke, mereka semua kembali ke kamar masing-masing. Sesampainya di kamar, Semi terlihat melamunkan sesuatu sampai ada seseorang yang menepuk bahunya. Ia pun menoleh ke samping dan mendapati suaminya yang kini menatapnya dengan raut wajah khawatir. "Ada apa? " Tanya sang suami cemas.
Semi menggeleng, Ushijima menghela nafasnya kasar, ia lalu memilih mengganti bajunya dari memakai kemeja menjadi memakai pakaian biasa. Ushijima mulai menaiki ranjang, menarik selimut dan bersiap untuk merebahkan tubuhnya. "Wakatoshi" Ushijima yang ingin merebahkan tubuhnya ia urungkan ketika istrinya memanggil namanya. "Ya? " Semi masih terdiam, Ushijima pun mendekat kearahnya, tangan Semi ia genggam.
"Ada apa Eita, Kulihat dari tadi kau nampak murung, apa ada yang mengganggu mu? " Tanya Ushijima sembari mengusap pelan tangan Semi. Semi mengeratkan genggaman di tangannya " Aku hanya takut, aku masih belum siap untuk melahirkan " Ucap Semi. Ushijima pun menyenderkan kepala Semi di bahunya, ia usap pelan kepala Semi " Ssst... Tidak usah dipikirkan, tidak baik untuk kandungan mu" Semi yang mendengar itu diam, Ushijima lalu mengganti posisinya menjadi menghadap nya.
"Apapun masalah nya aku akan berada disisimu, ketika kau merasa takut ingat aku selalu bersamamu, akan kulakukan apapun untuk mu asal aku bersamamu, jadi kau tidak perlu merasa takut" Hati Semi menjadi hangat saat Ushijima mengatakan semuanya, ia terharu dengan perkataan suaminya sampai tak sadar ia memeluknya.
"Terima kasih... Hiks... Hiks.. " Sudah lama ia tidak merasakan rasa ini, ya mungkin saja ia sudah menaruh hati pada suaminya setelah lima bulan terakhir ia buat untuk melupakan sang mantan kekasih. "Tidak apa-apa" Semi melepas pelukannya dan mengusap air mata.
"Hei Wakatoshi... "
"Hm? "
"Ku-kurasa aku sudah mulai mencintaimu sekarang" Ushijima terdiam, antara terkejut dan tidak percaya bahwa istrinya sekarang sudah mencintainya. Karena selama ini ia tahu bahwa Semi masih memiliki rasa terhadap kekasihnya dan selama itu juga Ia mencoba memendam rasa yang berada di hatinya, ia senang mendengarnya.
"Eita.. "
"Ya? "
"Kau tahu, selama ini aku selalu memendam rasa ini terhadapmu, aku tahu kau masih belum menerimaku, dan selama itu kau selalu menerima perlakuan ku dengan senang hati, aku senang menerimanya"
"Dan sekarang kau dengan senang hati mengucapkan bahwa kau mencintaiku, sudah lama aku menantikan kalimat itu kau tahu.. "
"Maaf"
"Tidak apa-apa yang terpenting kau sekarang sudah mencintaiku" Mereka berdua tertawa dan berpelukan sampai Ushijima melepas pelukan secara sepihak dan langsung mencium bibir Semi.
__________________________
Tak terasa waktu sudah memasuki sembilan bulan. Kandungan Semi kini sudah membesar dan tinggal menunggu kapan sang bayi akan dilahirkan. Semi dan Ushijima kini terlihat sedang bersiap siap. Mereka berdua akan pergi ke luar untuk membeli beberapa barang keperluan untuk sang bayi. "Eh kalian mau kemana? " Tanya pemuda berambut puding yang diketahui bernama Kenma. Biasanya ia tidak peduli dengan semua orang ketika ingin pergi, tapi kali ini berbeda, 'tumben dia menanyakan hal itu' pikir Ushijima.
"Kami ingin pergi ke luar sebentar membeli keperluan bayi" Jawab Ushijima.
"Oh... Dan kakak ikut? "
"Lebih tepatnya memaksa" Kali ini bukan Semi yang menjawab melainkan Ushijima yang menjawab pertanyaan dari Kenma.Semi mengerucutkan bibirnya ia tidak Terima dengan pernyataan dari Ushijima, yah walaupun dia benar. "Aku hanya ingin tahu!! Bukan memaksa!! " Protes Semi.
![](https://img.wattpad.com/cover/317100863-288-k439572.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir || 運命 「 UshiSemi 」
FanficIni cerita Ushisemi :) Semi Eita, seorang pemuda yang harus menerima takdir dikorbankan oleh orang tuanya demi perjanjian yang dibuat oleh orang tuanya di masa lalu. Akankah Semi bisa menerima takdir yang dibuat untuknya? Ataukah ia akan menolak tak...