Unpredictable Haechan

2 0 0
                                    

Mark melihat lelaki manis yang tengah menautkan kedua tangannya dan mendunduk pertanda gelisah.
Saat bel istihat berbunyi tadi ia mendapat telepon dari adik kelasnya haechan -lelaki manis yang sedang berdiri depannya- untuk bertemu dengannya di atap sekolah, tapi begitu sampai di atap sekolah pemandangan inilah yang mark dapatkan.

Entah kenapa sejak mark sampai disini haechan terlihat sangat gelisah. Ia tak berhenti memainkan jarinya.

"Haechan-ah.. ada apa denganmu? Apa kau sedang memiliki masalah?" Tanya mark akhirnya.
Haechan mendongakkan kepalanya. Ia menatap mark dengan tatapan yang sangat polos dan bingung, membuat mark gemas setengah mati.
"Ada apa hmm?" Tanya mark lagi setelah melihat haechan kembali menundukkan kepalanya.

Ada apa dengan bocah ajaib ini? Padahal biasanya dia selalu ceria dan hiperaktif, tapi hari ini ia terlihat sangat berbeda dari haechan yang biasa.

"Hyungggg~" katanya masih memunduk. Sekarang ia memainkan kakinya.

"Ada apa? Istirahat sebentar lagi akan selesai, kita harus segera kembali ke kelas, haechan. Kalau tidak ada yang ingin kau katakan ayo kita kembali ke kelas."

Mark menghela napasnya. "Baiklah. Aku akan kembali ke kelas kalau begitu" kata mark. Saat mark hendak melangkah pergi ia terhenti karena haechan menahan lengannya.

Sebetulnya mark heran dan sedikit khawatir melihat tingkah haechan, mark sudah bertanya berkali kali, tapi haechan tak memberikan jawaban yang berarti selama hampir 15 menit. Dan 10 menit lagi bel masuk untuk pelajaran terakhir akan dimulai, dan sebagai siswa yang sebentar lagi akan ujian mark tidak ingin telat masuk kelas karena hal yang tidak jelas seperti ini.

"Ada apa haechan? Kalau kau tidak ingin bicara sekarang nanti pulang sekolah kita bertemu disini lagi, okay? Aku harus kembali ke kelas sekarang." Kata mark dengan sabarnya dan hanya dijawab gelengan kepala pelan oleh haechan (haechan masih memegang tangan mark, takut mark tiba tiba pergi meninggalkannya). Mark hampir mengira kalau haechan akan menangis.

"I love you" kata haechan berbisik dengan cepat.

"Apa?" Tanya mark. Sebenarnya mark mendengar apa yang haechan katakan, hanya saja haechan berbicara sambil berbisik dan ia berbicara dengan cepat, jadi mark ingin memastikan lagi.

"I.. I love you, mark hyung!" Kata haechan dengan ragu di awal dan ngegas di bagian akhir kalimat.
Usai mengatakan hal tersebut haechan langsung jongkok dan menenggelamkan kepalanya, mengacak acak rambutnya kasar. Mark rasa haechan tengah malu, sangat malu dengan apa yang baru saja ia sendiri katakan.

Mark hanya tersenyum melihat tingkah haechan. Jadi inilah alasan dari sikap gelisah haechan? Ia gugup karena akan menyatakan cinta pada mark?
Mark jadi gemas sendiri melihat tingkah adik kelasnya kesayangannya ini.

Mark berjongkok, mensejajarkan tingginya dan tinggi haechan lalu menyisir rambutnya yang berantakan dengan pelan. Mark tidak bisa melunturkan senyumnya. Tidak bisa dipungkiri kalau Ia merasa sangat senang dengan apa yang dikatakan haechan barusan.
Perasaannya terbalas, padahal mark belum melakukan upaya apapun untuk menyatakan perasaannya.

"Haechan-ah.. tunjukan wajahmu" kata mark pelan yang hanya dijawab dengan sebuah gelengan.

"Dengarkan aku okay? Aku juga menyukaimu. Sejak lama, karna itu belakangan ini aku berusaha mendekatimu. Aku memang berniat menyatakan perasaan padamu dalam waktu dekat ini, tapi kau sudah mendahluiku."

Mark dapat melihat haechan menegang, lalu perlahan memuncuklan kepalanya, dan dapat mark lihat ekspresi tidak percaya dari wajah haechan. Ia terdiam sebentar menatap mark dengan pandangan cengonya, lalu berkata : "jadi mark hyung juga menyukaiku?" Masih dengan tampang tidak percayanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Our StoryWhere stories live. Discover now