Kini Kana masih berada di rumah sakit, sesekali dirinya menatap sang Ayah yang masih terpejam itu dengan kesedihan.
"Phi Kana, Phi Kana sampai kapan disini?" Tanya Gulf yang telah memotongkan beberapa Apel kelinci untuk sang kakak makan. Gulf memang mengidap Brocon akut.
"Hmm, Phi tidak tau Gulf. Tapi yang pasti kalau semuanya sudah kondusif, Phi akan balik kerumah Win" kata Kana dengan senyum manis nya sambil mengelus kepala adiknya itu.
Yang sukses membuat Gulf seketika menunduk dengan sedihnya.
"Itu artinya Phi Kana akan meninggalkanku lagi?" Tanya Gulf dengan gumamannya.
Yang sontak membuat Kana langsung memeluk adiknya dengan sayang.
"Phi akan balik lagi kok, tapi tidak diwaktu dekat. Seperti kata Phi sebelumnya, kalau semuanya sudah kondusif Phi akan membawamu untuk berkunjung ketempat Natha dilahirkan" kata Kana dengan lembutnya.
Ahh, Gulf sangat amat menyukai suara lembut nan halus kakaknya ini.
Akhirnya Gulf pun hanya bisa mengangguk dengan patuh nya dan ia juga izin untuk pergi sebentar untuk pergi ke kantor karena ada beberapa dokumen lagi yang musti ia selesaikan dan kalau sudah selesai baru ia akan kembali untuk menjemput kakaknya itu.
.
.
Sepeninggal kepergian Gulf, Kana pun kini duduk disamping tempat Ayahnya tengah tertidur. Sesekali ia memegang pergelangan tangan ayahnya dengan sangat lembut dan sesekali pula dirinya langsung membenarkan letak rambut Ayahnya itu.
"Ayah, Ayah jangan terus terusan tertidur naa...kasian Gulf sama Mama yang sudah delapan bulan ini Ayah tinggalkan, maafkan kebodohan Kana juga yaa karena telah meninggalkan kalian" kata Kana dengan sedihnya.
"Kana sangatt~ sangat sayang sama Ayah. Mungkin waktu itu Ayah memang salah, tetapi semua itu sudah Kana maafkan. Kana sudah memaafkan kalian semua hehe~" Kata Kana dengan senyumannya meskipun terdapat butiran air mata yang tengah membasahi wajahnya sekarang.
Dan seketika Kana terkejut, benar benar terkejut karena kini Ayahnya menjawab dengan tangisan di wajahnya.
Ahh, ternyata Ayahnya masih merasakan kepedihan itu.
"Ayah ngga boleh nangis ihh, nanti laki laki tampan favorite nya Kana berkurang lohh" kekeh Kana sambil menghapus tangisan diwajah Ayahnya itu.
"Naa, Ayah tau? Saat ini Kana sudah punya anak. Anaknya sangatt manis sekali~ lain kali akan Kana kenalkan kepada Ayah dan juga Mama naa, tapi Kana tidak bisa membawa nya sekarang. Ahh~ namanya adalah Nathasa Kana Traipipattanapong, dia anak yang paling cantik setelah Mama tentu saja" kata Kana dengan senyumannya.
Melihat pergerakan pergerakan itu tentu membuat Kana hanya tersenyum, setidaknya beban berat Ayahnya sudah terangkat sedikit demi sedikit.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 sore dan Kana pun juga sudah mengambil baskom kecil yang berisi air hangat dan juga lap untuk membersihkan tubuh Ayahnya itu.
Setelah dirasa sudah bersih, Naira pun kembali menaruh baskom tersebut dan lap basah itu didalam kamar mandi.
Dan bertepatan dengan itu juga Gulf telah berada di kamar sang Ayah dengan senyum manisnya itu.
"Phi Kanaaa~ ayok kita pulang. Phi mau tidur dimana?" Tanya Gulf sambil memeluk kakaknya dengan sayang.
"Hmm, awalnya Phi mau tidur ditempat Phi Mix dan Phi Earth. Tapi tidak tau deh" kekeh Kana seketika.
"Ehh~ kalau Phi mau tidur ditempat Phi Mix dan Phi Earth boleh kok~ asal aku ikut hehe~" kata Gulf dengan senangnya.
Mendengarnya membuat Kana lantas terkekeh sambil mengelus lembut rambut sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Fanfiction( Sebenarnya gua males banget Upload ini njir, takutnya pada banjir ntar rumah kalian, plus gua yang ngetik ini aja bantal tuh dah kek genangan air wkwk. ini 20% pengalaman gua pribadi sisanya cerita yang gua inspirasikan. ) ada dua anak kembar yang...