Kenangan.

388 33 2
                                    

Di anjurkan follow sebelum membaca (^▽^)

"HUAAAA, ONI-CHAN JAHAT!"

"I-ITU BUKAN AKU! TADI ADA ANJING YANG MEMECAHKANNYA!"

"BOHONG! ONI-CHAN BOHONG! JELAS-JELAS TADI ONI-CHAN YANG MEMECAHKAN AKUARIUM LUCU KU INI!"

"Hahh... Oikawa Tooru, Oikawa (Name)"

keduanya terdiam mendengar nama mereka dipanggil.

"Kalian jangan bertengkar dong. Coba sini mendekat ke ayah" Ucap orang itu yang memanggil namanya dengan sebutan 'ayah'.

Tooru dan (Name) berjalan dan duduk didepan ayah mereka. Terlihat (Name) masih terisak sambil memeluk boneka beruang dengan tangan satunya dan Tooru yang melirik-lirik (Name).

"Oke, ayah mau dengan penjelasan Onii-chan dulu, bener kamu yang mecahin akuarium (Name)?" Tanya ayah dengan lembut. Tooru langsung menggeleng keras. Ayahnya hanya tersenyum──menunggu penjelasan dari anak sulungnya.

"T-tadi itu aku sedang bermain bola voli, lalu aku melihat ada anjing kecil yang masuk kerumah kita. A-aku membiarkannya masuk, k-karena kupikir ia tidak aku me-melakukan apa-apa" Terdengar suara Tooru bergetar. Mungkin ia sangat ingin menangis karena takut dimarahi ayahnya.

"Ta-tapi, aku mendengar suara barang pecah, s-saat aku lihat, An-anjing.. anjing itu.. hiks.. anjing itu sudah memecahkan akuarium (Name).. hiks.. saat itu anjingnya langsung kabur.. terus.. hiks.. aku berniat menyelamatkan ikan cupang milik (name).. tap.. hiks.. tapi.. (Name) saat itu datang dan melihat aku ada didekat itu.. aku.. itu.. itu bukan.. HUAAAA!" Tangisan Tooru langsung pecah. Ayah langsung memeluk Tooru dan mengelus-elus punggung Tooru.

"Untuk apa kau menangis, sayang? kau kan sudah jujur. Masa, calon atlet voli nangis cuman karena disuruh jujur sih" Ayah tertawa kecil melihat anak sulungnya nangis karena disuruh jujur.

"Tapi.. hiks.. aku takut ayah marah.. hiks.." Ucap Tooru. Ayahnya sekali lagi tertawa kecil.

"Untuk apa ayah marah? Malah, ayah bangga melihat Tooru mau jujur" Jelas Ayah. (Name) menatap mereka berdua dengan kesal. Tetap kesan imut masih ada didalam dirinya.

"Ayah itu punya ku! Onii-chan kan punya bola voli!" rengek (Name). Ia langsung berlari keayah dan memeluknya.

"Tapi ayah juga punyaku, (Name)! kau kan sudah punya Ame!" Ucap Tooru sambil menunjuk boneka (Name).

"Ahahaha.. tenang saja, ayah ini punya kalian berdua kok.." Ayah mengeratkan pelukan keduanya.

"Selama kalian akur, ayah akan senang melihat kalian berdua.." Ucapnya dengan tatapan sendu dan ada arti lain.

.
.
.
.
.
.

Saat ini, Ibu, Tooru dan (Name) sedang menunggu pesawat yang ayahnya kendarai di bandara. Ya! ayah mereka adalah seorang pilot.

Mereka sedang menunggu pesawat dari Hokkaido ke Miyagi. Sekarang cuacanya sedikit mendung. Hanya sedikit. Tapi entah kenapa banyak hal negatif dikepala ibunya.

"Okaa-san"

Panggilan (Name) membuyarkan lamunan ibu. Ibu segera melihat kebawah. Terlihat (Name) dengan dengan kepang dua dan disatukan lagi dengan dikuncir dan dibagian belakang. Ditambah dengan tatapan polos dan baju dengan warna soft. Terlihat imut sekali!

"Iya, sayang? ada apa?" Tanya Ibunya sambil tersenyum──berusaha tak terlibat panik didepan anaknya.

"Kapan Otou-san sampai?" Tanya (Name) sambil memiringkan kepala. Ibu mengelus kepala (Name).

Oikαwα's Sister || Hαikyuu x reαder [end]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang