Cahaya dari terik matahari sayup-sayup mulai masuk kedalam kamar dari seorang pria. Ia perlahan terbangun mendengar alarm ponsel yang berdering.
Tangan nya ia ulur kan untuk menggapai ponsel miliknya. Pria tersebut kemudian bangun dan menatap ke arah samping kasurnya. Orang itu sudah pergi ternyata.
Dengan cepat pria tersebut atau Law masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai ia keluar dari sana dan duduk di pinggiran kasur, menatap serius pada selembaran kertas.
Law tahu kemana sang partner hidup pergi, tidak lain dan tidak bukan pasti rumah Nami; sahabat nya. Law bergegas pergi ke rumah Nami untuk menyusul Luffy.
Law bahkan sampai tidak sarapan terlebih dahulu. Ia melesatkan mobil berwarna hitam nya membelah angin kota yang cukup dingin hari ini.
Apa harus berakhir, 'kah? Tapi aku tidak ingin. Pernikahan ini adalah sesuatu yang sangat ku perjuangkan. Kenapa seolah-olah dia menganggap pernikahan ini tidak ada artinya? Padahal ia tahu sesulit apa dulu untuk kami berdua akhirnya bisa menikah. Apakah sejak awal dia tidak pernah mencintaiku?
Benak Law penuh akan pertanyaan tidak terjawab, membuatnya menjadi melamun dikala mengemudi. Beberapa menit berkendara, Law sampai di depan rumah Nami.
Ia keluar dari dalam mobil dan berjalan ke arah pintu rumah Nami. Law mengetuk pintu tersebut dan menunggu sang pemilik rumah untuk keluar.
"Oh, Law. Mencari Luffy?" Tanya Nami sesaat setelah ia melihat Law berada di depan rumah nya.
"Ya, apa ia di sini?"
"Tadinya iya, tapi baru saja dua jam yang lalu ia pergi lagi. Luffy bilang ia akan pergi ke apartemen ****. Omong-omong tadi ia pergi bersama Boa Hancock. Cepatlah susul dia, wanita itu tidak bisa dipercaya."
"Terima kasih informasinya, Nami-ya. Aku pergi lagi."
"Ya, hati-hati." Ujar Nami sambil melambaikan tangannya.
— t h e e n d ? —
Law dengan sangat cepat mengendarai mobilnya setelah ia tahu jika Luffy bersama Hancock. Wanita itu sama sekali tidak bisa dipercaya.
Selang beberapa menit berkendara dengan cepat, Law sampai di depan pintu apartemen Hancock. Ia memencet bel, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Law kemudian mengetuk pintu tersebut dengan kasar, berharap si pemilik menunjukkan batang hidungnya.
"Tch, bukalah! Aku tau kau berada di dalam, Boa Hancock!"
Pintu kemudian terbuka, menunjukkan Hancock dengan pakaian minim miliknya.
"Ada apa, huh? Datang ke apartemen milik orang lain tanpa sopan santun, mengganggu." Ujarnya dengan wajah ketus.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Hancock, Law menyelonong masuk begitu saja kedalam apartemen Hancock.
"Hei! Apa yang kau lakukan? Apa seorang Trafalgar Law benar-benar tidak punya sopan santun, huh?"
Law kemudian berbalik dan mencengkeram pundak Hancock dengan sedikit kasar.
"Dimana Luffy berada? Katakan!"
Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, terdengar sebuah suara dari arah kamar. Law dengan cepat berjalan ke arah kamar, dengan Hancock yang berusaha menghentikannya.
"Itu kucing ku! Keluar atau akan ku panggil orang keamanan!"
"Minggir, Boa Hancock."
Pintu kamar pun terbuka dan benar saja insting dari Law. Itu adalah suara dari Luffy. Pria bertubuh lebih kecil itu lantas berlari ke arah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You From Me || LawLu [END]
FanfictionHubungan yang kian merusak, sekarang tengah diperbaiki. • • story © dndlionblooms one piece © Eichiro Oda