PART 1 - Dare to Lie

47 3 0
                                    

Pagi hari datang menyapa ketika netra milik pria Jeon itu terbuka dan mendapati presensi seorang wanita berparas cantik dengan celana bahan dan blazer berwarna peach ini tengah memasukan beberapa barang ke tas jinjingnya. Menggerakan jemarinya untuk mengusap pinggang ramping istrinya, Jungkook kemudian menyerukan tanyanya dengan suara lembut, "Kau bekerja sayang?"

Dengan keterkejutannya dengan apa yang dilakukan Jungkook sexara tiba-tiba itu, Soojin kemudian menghadapkan tubuhnya dan memasang senyuman manisnya seraya berujar, "Kau sudah terbangun? apa aku yang membuatmu terbangun?"

"Tidak ingin menjawab pertanyaanku sayang?" tanya Jungkook lagi, kali ini dengan sorot yang lebih lembut dari sebelumnya dan alis pria itu sedikit terangkat.

"Ya, ada pemotretan pagi ini," jawab Soojin bergerak menjauh dari ranjang untuk memasuki walk in closet, sesaat kemudian wanita Lee itu kembali keluar dengan sepasang high heels yang sudah terpasang di kedua kakinya. Setelahnya menghampiri Jungkook dan memberi usapan di dahi pria tersebut.

"Sampai malam?" tanya Jungkook yang kemudian ia melanjutkan, "jangan terlalu lama berkerja."

"Namjoon tadi menghubungiku siang nanti aku sudah kembali kerumah."

Jungkook berdecak pelan.

"Jeon, kau mengizinkan aku melakukan pemotretan pagi ini kan?" ujar Soojin penuh harap. Jungkook memberi anggukan mendengar pertanyaan istrinya, "Tidak ada telat pulang, apalagi pulang larut. Kalau kau ingin tidak ada lagi pemotretan dalam hidupmu."

Mengangguk bersama senyumnya, Soojin kemudian mengulurkan tangannya untuk meraih piring yang berisi roti isi di nakas dekat ranjang mereka. Tadinya ia membuat roti isi untuk dirinya sarapan, mengingat Jungkook yang jarang terbangun sepagi ini jadi ia hanya membuat dua saja.

Mengarahkan roti itu ke bibir pria Jeon itu berniat menyuapi, "Tadi aku sempat membuat roti berisi selai nanas kesukaanmu," tanpa penolakan ia menerima suapan roti isi dari istrinya. "Kau yang seharusnya sarapan sayang." ujar Jungkook.

"Iya aku membuatnya dua, satunya lagi akan ku makan setelah ini."

"Ingat minum vitaminmu sebelum berangkat." ujar Jungkook. Dengan senyuman yang manis selalu terpancar di wajah wanita Lee itu memberikan anggukan singkat. "Baiklah!"

Pintu kamar diketuk terdengar suara Namjoon diluar sana, "Nona Jeon, mobil sudah siap."

Soojin beranjak dari sisi ranjang meraih tas jinjingnya, "Aku akan berangkat sekarang, Namjoon sudah menunggu." merentangkan tangannya dan memeluk pria Jeon yang masih terbaring di atas ranjangnya itu. "Bangunlah jangan tertidur lagi."

"Aku akan melakukan gym setelah ini. Sudah sangat lama aku tidak berolahraga pagi."

"Jangan terlalu membentuk ototmu lagi, kau sudah terlihat menyeramkan dengan ototmu seperti ini serta tattoomu yang sangat banyak ini," omel Soojin menepuk lengan kanan Jungkook yang dipenuhi tattoo itu.

"Aku harus menyeramkan untukmu. Agar tak ada yang berani menggodamu."

"benarkah begitu tuan mafiaku?"

"Iya!"

"Baiklah. Kalau begitu segeralah bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh wajahmu. Aku akan berangkat sekarang."

"Katakan pada Namjoon berhati-hati dalam berkendara."

"Akan kusampaikan."

Soojin menyingkir dari ranjang. Jungkook memperhatikan punggung istrinya yang menjauh dan menghilang dibalik pintu kamarnya.

Pria Jeon itu mulai beranjak dari ranjang, berjalan memasuki kamar mandi.

*

Soojin memasuki lift diikuti dengan Namjoon yang berada di belakangnya. "Ada yang ingin Nona sampaikan?"

KILLED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang