7. Kesalahan

393 49 0
                                        


Pagi ini Hening berangkat ke sekolah menaiki ojek online, ia menolak tawaran Renja untuk berangkat bersama. Kejadian kemarin malam menghantui pikiran Hening hingga membuat gadis itu tidak konsentrasi sepanjang jam pelajaran.

"Lo kenapa sih, Ning?" Tanya Wina penasaran karena sahabatnya itu tidak bersuara dari pagi tadi.

"Si Hening kenapa, Ren?"

Renja menggedikkan bahunya.

Hening menatap Renja tidak percaya.

Apa Renja bener-bener lupa sama kejadian semalam? Jadi yang semalam itu cuma pengaruh alkohol?"

Hening kecewa, sangat. Padahal itu adalah ciuman pertamanya.

Haekal melihat dengan jelas raut kecewa dari ekspresi Hening. Pasti terjadi sesuatu



Saat ini jam istirahat, Haekal mengajak Renja ke warung mie ayam dekat sekolah untuk menanyakan beberapa hal yang terlintas di kepalanya karena ekspresi dan sikap Hening hari ini.

"Giman Ren, tadi malem? Lo pulang ke rumah apa nginep di rumah Hening?" Tanya Haekal sengaja memancing Renja agar teringat apa saja yang terjadi semalam.

"Gue.. bangun-bangun ada di rumah Hening"

"Terus? Lo nggak ngerasa aneh gitu? Kok lo bisa tidur di rumah Hening?"

"Enggak, lagian gue udah biasa nginep di rumah Hening kalo kesepian"

"Heh Bambang! Lo nggak lupa kan kalo kemarin malem dateng ke acara ulang tahun gue!?"

Renja tampak berpikir, tak lama kemudian matanya membelalak, sambil menggebrak meja.

"Kenapa? kenapa? Lo ingat sesuatu?"

"Kemarin.. gue, lo, Hening, Bara sama Wina main game sambil minum-minum habis acara ulang tahun lo.."

Haekal mengangguk, mendekatkan kursinya agar mendengar suara Renja yang lebih lirih dari biasanya.

"Terus, gue mabuk berat"

"Setelahnya, lo nggak ingat?"

Renja mengangguk.

"Tapi.. yang gue ingat, waktu mulai sadar gue ada di rumah Hening"

Haekal tersenyum jail sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Gue.. gue.."

Lidah Renja mendadak kelu, jantungnya berdebar kencang disusul wajahnya yang memerah. Ia refleks menyentuh bibirnya, membuat Haekal melotot dan lalu terpingkal-pingkal.

"Wah! Beneran bro?! Gila lo!"

Renja buru-buru bangkit dari kursinya, pergi meninggalkan Haekal dari warung mie ayam.

"Woi Ren! mie ayam nya gimana nih?"

"Loh kok temennya malah pergi, Mas?" Tanya penjual mie ayam yang baru saja meletakkan dua mangkuk mie ayam dan dua gelas es teh.

"Kebelet berak dia"



Renja berlari menuju kelas, matanya menyapu seisi kelas namun nihil, ia tak menjumpai gadis yang ia cari. Berlari kembali menuju kantin sekolah, menelusuri satu demi satu siswa siswi yang ada di kantin.

"Ning–"

Ucapan Renja terhenti, pemandangan yang ia saksikan saat ini membuatnya kesal. Hening tengah tertawa bersama lelaki lain, terlihat sangat bahagia.

Love Countdown | MoonmengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang