2

4 2 0
                                    

Shett! Naira menginjak rem mobil secara mendadak. Ah sial! Ia hampir saja kehilangan nyawanya.

"Heh! Brengsek lo!" teriak Naira.

Pria yang berada di dalam mobil, langsung turun dan berjalan tepat di mana Naira berada. Ia terlihat mengeluarkan beberapa lembar uang kertas lalu melemparkan tepat di depan wajah Naira.

"Ini untuk ganti rugi," Ujar sang pria dingin kemudian langsung pergi dari hadapan Naira.

Naira menganga tak percaya. Mendapat perlakukan seperti itu membuat ia merasa dihina dengan laki-laki tersebut. Ia kembali mengepal tangan nya dengan penuh amarah.

"Woi! Gue nggak butuh duit lo!" teriak Naira.

Naira mencoba menghela nafasnya cepat untuk meredakan emosinya. "Dasar semua laki-laki-laki sama aja!"

***

Naira berada tepat di TPU tempat pemakaman almarhum ayahnya yang sudah satu bulan lamanya meninggal. Gadis tersebut berjalan dengan membawa bunga kuburan yang sengaja ia beli tadi. Ia menghela nafasnya dengan halus seraya mengelus batu nisan milik papinya.

"Hai papi, Papi kok telalu care banget sih sama Naira? Gara-gara suara wasiat papi, Naira dijodohkan dengan orang asing pi. Papi kok ngeselin amat sih? Papi udah mati aja masih mau peduliin Naira."

Menurut informasi yang Naira dapat, papinya meninggal akibat terkena serangan jantung di dalam mobil hingga mengalami sebuah kecelakaan. Dan siapa lagi yang menyebabkan papinya terkena serangan jantung? Kalau bukan Naira lah pelakunya. Ya, papinya terkena serangan jantung setelah mengetahui Naira ikut geng motor.

Jika ditanya Naiar bahagia atau tidak? Jawabannya adalah bahagia. Ia bahagia setelah mengetahui papanya meninggal. Aneh bukan? Oh sungguh tidak aneh. Bagi seorang Naira kabar tersebut adalah kabar yang dinanti-nantinya. Karena apa? karena ia bisa bebas tanpa adanya kekanaga dari papinya.

Naira adalah seorang anak street parents. Anak yang dipaksa harus sempurna. Anak yang dituntun mendapatkan nilai 100 setiap ujian sekolah. Anak yang dipaksakan harus menjadi apa yang diinginkan oleh orang tuanya.

Bukan hanya Naira yang merasa seperti itu, Mami-nya juga sedemikian. Hingga pada akhirnya mami-Nya memilih kabur dari rumah bersama selingkuhannya.

Broken Home bukan? Ya Naira adalah salah satu anak broken home dari sekian banyak populasi penduduk di dunia.

Dan semejak ibunya pergi dari rumah, Naira kehilangan arah. Sudah berbagai cara ia lakukan untuk mengakhiri hidupnya. Mulai dari gantung diri di pohon toge...Hehhh... enggak canda. Banyak percobaan bunuh diri yang dilakukan Naira, Mulai dari minum racun, menggores nadinya dan sampai ia mencoba untuk meloncat dari atas balkon rumah mewah miliknya. Namun sayang,semua percobaan bunuh dirinya tidak berjalan dengan lancar.

Jika ditanya Naira kenapa? Jawabanya adalah Naira Stres dan Depresi! Selama 17 tahun Naira hidup tak pernah yang namanya ia bisa melakukan hal yang ia inginkan. Apa yang ia makan, siapa teman-temanya, dan apa cita-citanya itu semua sudah diatur oleh orang tuanya.

Bangunan yang megah nan mewah bagi Naira bukan hal yang bisa disebut dengan rumah. Tak ada yang namanya terselip kebahagiaan. Dan rumah bukanlah menjadi tempat Naira pulang. Rumah hanya akan membuat Naira merasa tertekan dengan semua aturan yang dibuat oleh orang tuanya.

Hingga pada akhirnya, Naira mengalami sebuah kejadian yang membuat dirinya merasa trauma dengan rumah miliknya sendiri. Ia langsung pergi dari rumah tanpa ada tujuan yang jelas.

NairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang