ATAS NAMA CINTA, HAECHAN LOKAL. COVER BY, AUGENTA.
Bandung, kata orang Bandung adalah kota yang indah. Bandung adalah awal semuanya. Kota indah, dengan berbagai destinasi wisata menjadi tempat kisah Derana dengan seorang gadis pilihannya, Arunika. Di kota hujan ini, mereka merangkai cerita kehidupan.
𝒮ℯ𝓁𝒶𝓈𝒶, 03 ℳ𝒶𝓇ℯ𝓉 2020. Derana Rakarsa.
ℬ𝒶𝓃𝒹𝓊𝓃ℊ...Tulis Derana di sebuah kertas lama yang telah rapuh termakan waktu, pemuda itu duduk di balkon yang berada di jalan Asia Afrika kota Bandung dengan gadis favoritnya. Derana tersenyum menatap gadis itu yang terus melihat tulisannya tanpa henti. Derana sengaja menulisnya di buku yang telah lapuk, setelah tulisan itu jadi pemuda itu akan memasukkannya ke buku yang di pegang Arunika.
"Kenapa kamu selalu menuliskan kata-kata indah dalam kertas lapuk itu?" Tanya gadis itu seraya membuka lembar demi lembaran kertas yang berwarna cokelat itu.
"Hanya untuk kenangan saja." Derana terkekeh kemudian tersenyum.
Suasana jalan yang lengang membuat suara kendaraan tidak terlalu bising. Senja juga menemani sore hari mereka, langit orange menjadi background yang indah dalam pertemuan ini. Derana menatap lalu lalang kendaraan yang lewat, serta melihat orang yang hanya sekedar lewat. Lampu-lampu jalan itu menghiasi indahnya suasana di sore hari.
Derana menghela nafasnya kala satu tulisan singkatnya selesai. Isinya seperti ini.
"Terlalu banyak duka, terlalu banyak perasaan sedih. Semuanya hanya tersimpan di dalam kertas ini. Jalan hidup yang sulit, jalan percintaan yang rumit, kehidupan yang kurang menyenangkan, semuanya telah merasakan lika-liku hidup. Lantas, di kala bahagia itu datang, kenapa rasa bersyukur itu terlihat kurang?"
Setelah tulisan singkat itu selesai, Derana memberikan secarik kertas itu kepada Arunika, gadis itu membacanya sesegera mungkin hingga rintik hujan tiba-tiba turun dan membasahi setitik kertas lapuk itu. Tanpa aba-aba, Derana bangkit dari duduknya lalu memegang tangan Arunika dan segera berlari. Mereka berlari beriringan sambil di temani senyum manis kedua pemuda dan pemudi itu.
"Derana, hari yang menyenangkan kali ini." Katanya terkekeh. Awan gelap juga tiba-tiba menyelimuti langit sore yang temaram. Mereka berlari tak tentu arah untuk mencari tempat yang bisa melindungi tubuh mereka di kala hujan yang lebat turun nanti. Hingga mereka sampai di sebuah halte bus yang menjadi tempat mangkal ojek online. Halte Atletik ini dulu bahkan pernah di hias untuk memeriahkan Asian Games 2018 namun, halte ini telah jarang terpakai dan terlihat usang.
Nafas keduanya tersengal-sengal kala mereka telah sampai di halte dengan hujan yang turun begitu derasnya.
"Nika." Gadis itu mendengar suara Derana yang tiba-tiba memanggilnya. Tanpa sepatah kata, Arunika nampak khawatir, wajah Derana tiba-tiba pucat dengan mimisan yang menetes ke trotoar jalan.
"Aku udah janji sama kamu buat nepatin semuanya." Derana terkekeh, pemuda itu kemudian mengambil selembar tisu dari kantung celananya.
Derana membersihkan mimisannya bahkan ia sesekali mendongak kala darah itu semakin keluar.
"Are you oke?" Tanya Arunika sambil memegangi kedua pipi Derana sambil sesekali menepuk-nepuk pipi tembem pemuda itu.
Derana mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANDUNG, 2020 || LEE HAECHAN[✓]
Jugendliteratur"Selamat jalan Pusat Tata Suryaku." Casandra Arunika Paskar. Star/finish: 24 Juli 2022