Sacred Bond

Chapter 7

Napasnya berembus teratur, jari jemarinya saling bertaut, kedua sikunya bertumpu di atas lutut, pandangannya tertuju pada bingkai foto yang memamerkan potret Selena yang ia ambil secara candid. Potret itu ia letakkan di atas kabinet yang terletak tidak jauh dari ia dan teman-temanya duduk. Sepertinya Juan dan yang lainnya tidak sadar ada potret Selena menghiasi basecamp mereka.

Perasannya menghangat saat ia membayangkan senyum manis Selena yang ditujukan untuk dirinya, serta aroma hujan di tengah hutan yang menguar dari tubuh Selena. Sangat unik, sekaligus menenangkan bagi Arthur.

“Beberapa hari setelah aku menyatakan terikat dengan Gwen, rasa itu perlahan memudar, dan menghilang seiring berjalannya waktu. Aku sama sekali tidak merasakan lagi adanya ikatan mate dengan Gwen. Aku tidak tahu Gwen merasakan hal serupa atau tidak.” Arthur menceritakan apa yang ia rasakan pada ikatan mate antara ia dan Gwen selama beberapa bulan ke belakang.

Emosinya meningkat kala ia mengingat Gwen yang selalu berbuat semaunya dengan alasan bahwa ia calon Luna Royal Pack, dan semua keinginannya harus dipenuhi.

“Dari hari ke hari aku semakin muak dengan sikap Gwen yang seenaknya memanfaatkan ikatan mate di antara kita untuk kepentingan pribadi. Sungguh, itu benar-benar membuatku semakin membencinya, dan ingin sekali me-reject-nya, tapi aku tidak bisa melakukannya karena mom memaksaku untuk segera menikahinya. Yah, kalian tahu itu. Lalu, beberapa hari yang lalu, aku tidak sengaja bertemu Selena di Bukit Tak Bernama. Untuk kedua kalinya aku merasa terikat dengan seorang Shewolf.” Jelas Arthur.

Tidak ada yang percaya dengan penjelasan Arthur, tetapi mereka juga tidak bisa menjudge Arthur tengah membual. Mereka percaya Arthur tidak memiliki waktu luang untuk mengarang cerita sampah seperti itu.

“Aku tahu kalian menganggapku membual, dan mengada-ada. Namun, aku berharap kalian bisa mempercayaiku. Kalian tahu aku seperti apa.” Ujar Arthur dengan wajah datar andalannya, namun dalam hati ia sangat berharap ketiga sahabatnya itu mempercayai pengakuannya.

Keheningan melanda selama beberapa saat. Tidak ada yang tahu bagaimana menanggapi pernyataan tidak masuk akal dari Arthur. Sampai pada akhirnya Sean memilih meninggalkan tempat tersebut, membawa serta emosi yang telah mengepul di pucuk kepala.

“Kau mau ke mana?” pertanyaan basa-basi dari Juan tentu saja tidak akan mendapat jawaban dari Sean.

Sean melenggang pergi meninggalkan Arthur yang sepertinya tidak peduli atas apa yang pria bermata garang itu lakukan.

Sean marah. Bukan marah karena cemburu pada Arthur yang menyukai Selena, melainkan marah pada pernyataan Arthur yang terdengar seperti Selena menjadi orang ketiga dalam hubungan Arthur dan Gwen.

Terikat dengan Selena saat ia masih terikat mate bond dengan Gwen? Sungguh, Werewolf bodoh mana yang akan percaya pada omong kosong seperti itu.

Langkah kaki Sean terhenti saat geraman panjang dari Arthur yang memiliki arti sebuah peringatan terdengar bergaung di penjuru ruang. Alan dan Juan mengira Arthur marah pada sean karena pergi dengan tidak sopannya mengabaikan Arthur, tapi sepertinya tidak. Tatapan Arthur terarah pada Juan, mata hazelnya berkilat penuh amarah. Juan yang mendapatkan tatapan dan geraman mengerikan seperti itu membuat pria berwajah teduh itu sedikit tersentak.

“Terjadi penyerangan di wilayah perbatasan timur.”

⸙⸙⸙

Selena mengerang, napasnya tersengal, punggungnya berdenyut nyeri akibat menghantam kerasnya pohon betula pendula untuk yang ke sekian kalinya. Selena mencoba berlari menjauhi Rogue di depannya yang menatap bengis ke arahnya, tetapi ia tidak bisa. Gadis itu terjatuh beberapa kali karena kaki kanannya kebas, mati rasa karena moncong Rogue tersebut berhasil menggigit Selena menggunakan taringnya yang tajam dan berlumuran air liur menjijikkan.