prolog

0 0 0
                                    

suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa melewati lorong rumah sakit yang sepi,beberapa pekerja rumah sakit berusaha untuk menahan dan memperingatkan untuk tidak berlarian di kawasan rumah sakit.
namun, tidak sedikitpun dia mendengarkan teguran itu. dengan wajah pucat kelelahan ia berkeliling kesana kemari ruangan yang ia cari. tak terpikirkannya untuk bertanya ke sekitar, hanya kepanikanlah yang ia rasakan saat ini.

sampai ia melihat ruangan yang ia cari. sekilas ia melihat seorang yang ia kenal, tampak wajah seorang ayah yang sedang dilanda kesedihan, menanti anaknya dari luar kamar. ia memperlambat langkahnya, mendatangi orang itu.
ia berusaha berbicara kata demi kata, bibirnya bergetar .

"paman...... apakah dia baik baik saja?" suaranya bergetar keluar dari bibirnya yang pucat.
orang yang ia tanyai tidak menjawab,hanya menggeleng pelan. sekilas ia mendengar tangisan kecil dari dalam kamar, terdengar gumaman doa dari seorang ibu kepada anaknya.

ia membasahi bibirnya yang telah kering. tangannya berusaha memutar gagang pintu kamar rumah sakit itu. namun tiba tiba saja dia kehilangan keseimbangannya, kepalanya terasa sangat berat. semuanya terlihat berputar putar.
ingin menangis namun tak memiliki tenaga. ia tak ingin kehilangan kesadaran di saat seperti ini. ia ingin menemani orang yg ia cintai. orang yang ia cintai kini tengah terluka sangat berat.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mágoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang