Pembuka

175 21 9
                                    

Girls❤️

Kalian dimana?

Nay
Kantin, sarapan.

Oke

🍃

Brakk...
Terdengar bunyi hempasan tas yang cukup keras di atas meja kantin.

"Kusut banget muka lo, kenapa sih Kay?" Tanya Nayyara atau lebih sering dipanggil Nay, salah satu sahabat Kayra.

"Tau lo, pagi-pagi udah gebrak meja gitu, bikin kaget aja." Sahut Shasha.

"Lagian, tumben banget lo langsung kesini gak ke kelas dulu. " Lanjut Tania.

"Males, pusing gue." Jawab Kayra.
"Kenapa? Masalah semalem?" Tanya Claudya. Memang, semalam setelah acara makan malam yang ia hadiri bersama keluarganya ia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada sahabatnya. Tidak semua hanya sebagiannya saja.

"Ck, iya. Masih gak habis pikir deh gue, masih zaman gitu perjodohan kayak gini?." Ucap Kayra

"Lo udh ketemu cowoknya? Gimana, ganteng gak? Terus lo terima gak?" Tanya Tania.

"Buset Tan, nanya nya satu persatu kasian Kayra." Sahut Claudya yang langsung mendapat cengiran dari Tania.

"Udah, ganteng kok." Jawab Kayra malas. "Kalo ganteng kenapa muka lo lemes gitu deh, harusnya lo seneng dong dijodohin sama cowok ganteng." Sahut Shasha.

"Ganteng sih.. tapi gitu, nyebelin. Lo semua tau kok orangnya siapa." Sahut Kayra lagi.

"Hah? Siapa emang?." Tanya Nayyara.
"Ada lah pokoknya, gue belum bisa kasih tau ke kalian." Jawab Kayra.

"It's okay, kita bakal nunggu sampe nanti lo ngasih tau sendiri." Ucap Nayyara, mencoba mengerti dan memahami keadaan yang Kayra alami.

"Tapi udah lo terima perjodohan nya?" Tanya Claudya. "Udah, lo semua tau kan gue gak bisa nolak permintaannya Bunda." Setelah mengatakan hal tersebut Kayra langsung membenamkan wajahnya dalam lipatan tangannya diatas meja.

"Duh, kasian banget sih temen gue jadi galau gini." Ucap Nayyara sambil menepuk-nepuk punggung Kayra pelan.

Bersamaan dengan itu, terlihat beberapa siswa berjalan memasuki kantin. Mereka itu terkenal sebagai 'most wanted' nya SMA Bina Nusantara.

"Pstt... Bro, musuh lo tuh. Gak Lo gangguin?" Ucap Mahesa sambil menyenggol lengan Ardanu menunjuk ke arah Kayra dan teman-temannya duduk.

"Gak mood, anaknya lagi mode senggol bacok, males." Sahut Ardanu.

"Kok lo tau?" Tanya Juna pernasaran. "Tau apa?" Jawab Ardanu kebingungan.

"Itu, si Kayra lagi mode senggol bacok. Tau dari mana?" Kali ini Agam yang bertanya, ia juga ikut penasaran dengan topik yang mereka perbincangkan.

"Lo pada liat aja tuh, galau gitu. Yang ada bukan debat tuh anak malah nangis karna kesel nanti." Sahut Ardanu.

"Hafal banget lo sama kebiasaan nya Kayra. Udah khatam ya Dan?" Ucap Lingga yang lebih terkesan seperti ledekan.

"Apaan sih lo pada." Jawab Ardanu malas.

"Jiakhh.. salting mas?" Ucap Mahesa sambil terkekeh. Mereka melanjutkan jalan kembali ke meja dibagian sudut ruangan, tempat yang biasanya mereka tempati.

"Danu ngeliatin lo mulu tuh Kay, ngapain deh?" Ucap Shasha. Mereka langsung menengok ke sudut ruangan, dan benar saja disana Ardanu memang sedang memperhatikan Kayra.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang