(2) Kehidupan baru

400 41 26
                                    

10 tahun sudah berlalu semenjak aku di reinkarnasikan ke dalam dunia yang misterius ini, sejak saat itu juga aku tidak bertemu lagi dengan dewi Aizel, entah nasib atau takdir tapi kuharap aku bertemu lagi dengannya.

Namaku sekarang adalah Mira Cecilia dan yaa aku sekarang adalah wanita walau di dalamnya terdapat jiwa seorang pria haha.

Aku terlahir sebagai seorang putri tunggal dari pedagang kecil yang tinggal di sebuah kota bernama Seraph di dekat perbatasan.

Akan tetapi dari semua hal itu, apa di dunia ini tidak ada sihir sama sekali atau memang akunya yang tidak memiliki kekuatan, aku sudah mencoba beberapa kali gerakan dan membayangkan sebuah manā mengalir dalam diriku namun semua itu sia-sia.

Aku benar-benar tidak tau cara untuk mengaktifkan apalagi menggunakan sihir, tapi karena keinginanku untuk belajar kuat maka aku tidak akan menyerah, mungkin aku akan coba menanyakannya pada ibu tentang apa itu sihir dan bagaimana cara menggunakannya.

"Miraaa.... Bisa bantu ibu sebentar?" Teriak seorang wanita dari arah dapur yang adalah ibuku.

Ahh pas sekali, aku akan coba menanyakannya.

"Iya ibu!" Jawabku sembari bergegas menghampirinya.

"Emm ibu minta bantuan apa?"

"Ah ibu hanya meminta Mira untuk membantu ibu membuat adonan kue." Ujarnya sambil menyerahkan benda yang sepertinya adalah *rolling pin.

(*alat yang biasanya digunakan untuk menggiling adonan kue dan sebagainya secara manual)

Ya dia adalah Ibuku, dia sangat menyukai memasak karena merupakan hobinya, dia wanita dengan kisaran usia 30 tahun, ia memiliki postur dan paras yang cantik seperti baru menginjak usia 20-an dengan rambut panjangnya berwarna silver dan matanya berwarna biru sapphire benar-benar seiras dengan telinga dan ekor kucing yang melekat pada tubuhnya.

Skip time~

Selepas membantu ibu membuat kue, ibu menyuruhku untuk mandi karena dia mengatakan bahwa badanku lengket semua terkena adonan tadi, lagipula kalau bukan karena dia yang mengoleskan beberapa krim dan adonan ke wajahku, maka aku tidak akan sekotor ini huufft.

Mau tidak mau aku pun mandi dan sekarang aku sudah berada di dalam kamar mandi.

Jika kalian bertanya mengapa aku tidak menanyakan tentang sihir pada ibuku tadi?

Sebenarnya aku sudah mencoba menanyakannya, tetapi entah mengapa ia mencoba untuk mengalihkan topik seakan tidak ingin aku untuk tau akan hal itu.

Melihat pantulan dalam cermin nampak terlihat seorang gadis kecil dengan telinga dan ekor kucing tanpa busana, rambut silver dan mata biru sapphirenya itu tidak lain karena faktor genetik keturunan, kulitnya yang putih bersih dibalut dengan busa sabun benar-benar menambah kesan bahwa aku ingin melindunginya, tapi aku sadar bahwa gadis kecil itu sendiri adalah aku, Huhh.

Pelan-pelan aku memasukkan diriku kedalam bak berisikan air, dan terbayang akan kehidupanku yang sebelumnya.

Aku memiliki junior saat itu dan aku bahkan belum pernah memainkannya sialan, dan sekarang semua itu sirna tergantikan oleh lubang kecil ini, hingga sejenak muncul pikiran kotor dalam diriku untuk mencoba melakukan mastur**** dengan tubuh ini tapi tidaakk, aku tidak ingin punyaku terjajah oleh jari sendiri, lalu aku bangkit dan membilas tubuhku dengan air agar semua pikiran kotor itu hilang.

Skip time~

Selepas mandi dan berganti pakaian aku pun kembali ke kamar dan berbaring sejenak, terbesit di pikiranku bahwa apakah di dunia ini tidak ada yang namanya sekolah, akademi, universitas atau apalah itu, aku sangat ingin belajar tentang sihir dan lainnya.

Menjadi Harem di Dunia Lain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang