Saat ini aku sedang memilih-milih pakaian yang akan ku pakai pergi ke kota bersama ibu untuk menemui seseorang yang akan menjadi guru sihir sementara ku.
•1 Jam yang lalu
"Ibuu, kau berjanji untuk mengajariku tentang sihir hari ini bukan?" (Mira)
"Cepat ajari aku!!" Pintaku padanya.
"Ibu memang berjanji, tapi bukankah ibu bilang saat waktu luang." Balasnya sembari membersihkan kotoran dan debu yang ada di dalam rumah.
"yaa baiklah." (Mira)
Aku menunduk dan sedikit kecewa mendengarnya, tapi ibu memang terlihat sedang sibuk bersih-bersih, mungkin aku akan mencoba belajar sihir sendiri saja untuk hari ini, huuh.
Belum sempat aku berbalik ibu mengatakan sesuatu.
"Ibu memang berjanji akan mengajari Mira belajar sihir, tapi bukan berarti ibu sendiri yang langsung mengajari Mira." (ibu)
"Ibu memiliki seorang teman di kota yang bisa mengajarimu tentang apa itu sihir dan cara menggunakan sihir dasar, setelah ibu menyelesaikan semua ini, ibu akan mengantar Mira kesana." Lanjutnya.
"Benarkah? Aku sangat sayang ibu!" (Mira)
Aku terkejut sekaligus senang mendengarnya dan aku langsung memeluk ibu dengan bahagia.
"Tapi sebelum itu, kau berganti pakaian dan bersiaplah terlebih dahulu selagi ibu menyelesaikan pekerjaan ibu." Tambahnya.
"Baikk ibu." Balasku singkat sembari melepas pelukan dan bergegas menuju kamarku sendiri.
•Kembali ke waktu sekarang
Ah sepertinya yang ini cocok untuk ku.
Aku memilih untuk mengenakan pakaian tipe one piece dress berwarna biru dengan berbagai aksesoris lainnya, dan tidak lupa aku juga menggunakan celemek, jika kalian menanyakan mengapa aku menggunakan celemek, sebab itu sudah menjadi rutinitas bagiku karena selalu membantu ibu dalam urusan dapur tiap hari.
(ilustrasi Mira, source pinterest)
"Aku benar-benar terlihat imut mengenakan ini semua!!" Ucapku tersenyum sambil melihat diriku dari pantulan cermin.
M-mengapa aku mengatakan hal memalukan seperti itu, ingatlah bodoh kau itu tetap memiliki jiwa seorang pria, t-tapi aku merasa nyaman saja ketika menggunakan rok, aah itu juga karena aku sudah 10 tahun terbiasa menjalani kehidupan seperti ini, jika dibiarkan bisa-bisa jati diriku sebagai mantan pria akan tergerus oleh tubuh baru ini.
"Miraa sayaang, apa kamu sudah siap?" Teriak ibu dari balik pintu kamar.
Ah itu suara ibu, aku harus segera bersiap-siap.
"Iyaa ibu." Jawabku sambil membuka pintu kamar.
"Ara-ara, putri ibu terlihat sangat cantik mengenakan semua itu, persis seperti ibu waktu seumuran denganmu." Ucap ibu dengan senyuman hangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Harem di Dunia Lain?
PertualanganCerita ini hanya murni karangan dari Author. Sinopsis: Cerita berawal dari remaja bernama Akira Ichirou yang sangat menyukai makhluk yang bernama kucing, suatu saat insiden terjadi ketika ia mencoba untuk menyelamatkan kucing yang berada di tengah j...