Part 3 ✨Putra Kazekage✨

49 21 3
                                    

Judul : Si bunga Gurun
Tulisan : Tomat-Chan
Episode : Putra Kazekage.

--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------

"Kamu Kage--!?,"

Saki sedikit terkejut atas kemunculan anak itu, sebelum mereka berdua saling terpaku sebentar.

"A-Anu,"

Anak itu terlihat gemetar sembari memeluk bonekanya dengan penuh ragu, dan memandang Saki, sementara Dimata Saki dia merasa seperti menakuti anak kecil.

"Uhk~ Maaf aku tidak menyangka ada kamu disitu,"Ucap Saki memandang aneh. "Seperti nya aku jadi tak sopan padamu, maafkan aku ya?,"Ucap Saki dengan nada terbata.

"...."Ucapan Saki terdengar membuat anak lelaki yang hampir dipanggil kazekage itu, hanya terdiam menjadi Respont.

'Apa aku melakukan kesalahan?'

Ucap Saki mengimbas tanganya kewajah lelaki itu, dengan tatapan ragu-ragu, dan spontan memegang bahunya.

"Anu~,"

BWOSSSHH!!!

Secara tiba-tiba sebuah gumpalan pasir muncul dan mengelilingi mereka seperti mau menenggelamkan saki dalam kabut pasir.

DUAST!!!

Namun bukan Saki si Anak Dewa bukan kaleng-kaleng yang lalu meninju udara sekitarnya, membuat pasir melayang sekitar mereka berhamburan kembali jatuh ketanah.

BUAST!!!

"Apa kamu baik baik saja?,"Tanya Saki saat kejadian mengejutkan tadi, membuat suasana canggung dan mendiamkan keduanya.

"Eh?,"

--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------

1 Jam setelah itu

"Ano~,"Ucap anak lelaki itu, memanggil Saki yang sejak tadi dia Ekori, membuat pemandangan sekitar warga terlihat aneh namun tak ada yang berani mencegahnya justru menjauh dengan pandangan sinis.

"Kenapa lagi? Berhentilah mengikutiku selama 1 jam saat aku berkeliling kota,"Kelu Saki sepanjang jalan sejak tadi, membuat lelaki muda itu menunduk disudut kepala taddy bearnya.

Saki menghelah nafas melihat sekitarnya, pandangan semua orang terlihat macam-macam entah mengasihaninya atau justru sinis atas dirinya, bukan dia tapi anak lelaki dibelakang nya.

"....."

"Berhentilah mengikutiku?,"Ucap Saki menolak pinggang memandang datar, anak lelaki dihadapanya dengan wajah tidak takut.

"Tapi aku sebenarnya ingin~,"

"Apa yang kau inginkan mengapa kau, mengikutiku sebagai seorang lelaki tidak baik kamu mengikuti seorang anak perempuan yang bahkan belum kau kenal itu tak sopan namanya?,"Ucap Saki menghelah napas sembari menunjuk lelaki itu dengan muka marah menggemaskan sementara, anak lelaki itu hanya menunduk dengan muka kusut dibalik boneka teddynya.

Ketika keduanya sedang bertengkar kecil sosok sang ayah Akari (Yang kebetulan lewat karna baru kembali dari kantor Sunagakure) langsung datang menengahi mereka berdua.

"Apakah putriku sekarang mulai senang bermain peran, sampai-sampai bisa ngambek hanya karena anak kecil," Sang ayah sembari datang mendekati kedua anak yang berselisih.

Melihat anak yang sedang berantem dengan Saki, membuat dia terdiam sebelum ekspresinya kembali menjadi tenang dan tiba-tiba menyerahkan sebungkus kebab hangat di atas kepala anak berambut merah itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah Saki.

"Tidak biasanya kamu kurang friendly sama anak kecil? Apa otakmu mau mengendur sampai keanak anak juga,"Tanyanya.

"Mana ada yang begitu!?,"Ucap Saki cemberut. Ucapan sang anak hanya membuat sang ayah menghafal nafas sembari mengalihkan pandangannya pada anak lelaki di hadapannya.

"Apakah anak ini merundungmu? Kalau iya Paman minta maaf ya, Putri Paman kurang suka bergaul dengan seseorang,"Ucap Akari sementara reaksi sang Ayah menuai tanggapan terkejut nan asing bagi anak Lelaki itu.

"Sa~Saya tidak apa apa,"Ucap lelaki itu, sembari mengangguk dengan gugup.

"Kalau begitu perkenalan nama paman Adalah Akari, dan ini Putri Paman bernama Saki, kami bermaga Dezart, boleh kutau siapa namamu?,"Tanya Akari.

"Namaku Gaara,"Ucap Gaara kecil, dan saat nama itu diperdengarkan Saki terlihat sangat aneh, sementara Akari memberi senyum hot daddynya namun langsung hilang menyadari aura mencekam disekitarnya begitu terasa, sepertinya orang orang ini membencinya.

"Oh ya Gaara-san mau ikut aku sebentar kurasa disini bukan tempat yang bagus untuk ngobrol,"Ucap Akari dengan kemampuan mengontrol miliknya.

--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------

"Jadi kita akan tinggal disini,"Tanya Saki saat dia terduduk di atas kursi pas sampai disana.

"Benar setelah aku berbicara dengan Toga-san, dan membicarakan kepindahan tetap kita selama beberapa bulan, aku hanya dipinta menyiapkan surat-surat, membayar pajak sebagai pelancong yang tinggal perbulan dan mendapat wajib lapor selama 5 bulan sekali,"Ucap Akari lalu membuka dua teh kaleng persik untuk Saki dan Gaara.

"Lalu rumah ini?,"Tanya Saki lalu menerima minuman, dan memperhatikan sekitar. Ini berbeda dengan apartemen harian kemarin yang di sewa, dengan sekamar dan kamar mandi dalam.

Ayah Saki justru menemukan rumah yang mungil tapi layak untuk ditempati dalam waktu lama.

"Tempat ini dekat dengan kantor Suna jadi gampang bagi ayah berurusan,"Ucap Akari.

Meski kecil, model rumah berbentuk cekung layaknya pot bunga yang dibalik. Isinya lumayan wortit, memiliki dua kamar tidur, dapur, ruang kamar mandi, ruang tamu mungil, ruang baca, dan tak lupa tiga area beranda kokoh setiap kamar mereka.

Karna Akari bukan tipe suka berbelanja dia meminta pihak interior menyiapkan barang untuk layak pakai.

"Gaara-san berapa usiamu?,"Tanya Akari pada sang anak dan Gaara menjawab dengan tatapan mulai menenang.

"6 tahun,"Ucap Gaara dengan malu-malu.

"Wah mirip dengan putriku meski sepertinya dari sengi usia, tapi visikmu justru seperti anak 7 atau 8 tahun,"Ucap Akari menilai.

"Karna anak ini terlalu kurus,"Ucap Saki pelan. Dengan mata menerawang Akari memandang jendela pria itu tau jika sejak tadi saat membawa Gaara mereka diikuti oleh beberapa orang dan saat ini memantau mereka, ia juga mengetuk dinding menciptakan sihir kedap disekitarnya untuk tidak membuat suara mereka terdengar, Tampa sadar dari Gaara.

Gaara lalu dalam keadaan terkena sihir manipulatif mulai menceritakan dengan jujur atas dirinya, Gaara adalah seorang anak dari Kazekage yang diangkat sekarang.

Sabaku no Rasa yang merupakan Kazekage kempat saat ini.

Memiliki kakak lelaki dan juga kakak perempuan, yang sebenarnya kurang akur.

Sejak kecil mereka bertiga sudah ditinggal mati oleh ibunya saat melahirkan Gaara, sikap dingin dari sang Ayah dan juga lingkungan yang menjauh darinya padahal Gaara kecil tidak tau apa-apa.

Informasi yang didapat Akari menjadi penasaran, dengan Gaara bukan semata-mata menibulkan keanehan mengapa anak sekecil ini dijauhi, dan Akari sebenarnya sudah melihat bagai mana kejadian diawal dia diantar Toga-san untuk membeli kembab buat putrinya pasca kembali Dari Masa laporan, dia melihat Gaara disana, dengan menangis dikelilingi oleh anak anak yang nyaris tenggelam dalam badai pasir yang bahkan belum bisa dikendalikannya sendiri.

Sampai mendengar kata-kata yang menyakitkan dengan kata.

'monster'

--------------------------------------------------
🍅🍅Tomat-chan🍅🍅
--------------------------------------------------

Bersumbing~📌
🌺Jumat-27-Mei-2022🌺
🍅Sulawesi tenggara🍅

Tsyoi Chisana~Hana {強い小さな花} Sakura GaaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang