09

6 3 2
                                    

Hayy ada yang kangen gak??lama yah aku gk up,maaf yah lagi fokus sekolah soalnya,takut nilai aku rendah,aku kembali lagi,ada yang kangen sama Kirana gk nih??
Yaudah langsung aja yah.

Happy Reading
-
-
-
-
-

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan,Kirana pun sampai dipekarangan rumahnya, memasuki rumahnya yang amat sepi seperti tidak berpenghuni,Kirana sudah biasa,namun hati kecilnya  membuat dirinya merasa sedih ketika memasuki pekarangan rumahnya,lebih baik ia tidak berada dirumah dari pada harus tinggal di rumah yang sangat sepi seperti sekarang ini

'Abang main sama Nana yok'

'Adek mau main apa?'

'Ini loh bangg,kita main petak umpat,adek kesepian bang mama sama papa kerja,jadi Adek cuma main sama Abang aja,Abang mau kan temanin adek main?'gadis kecil nan imut itu menunjukkan pupy eyesnya kepada sang Abang

Abangnya yang sudah tidak tahan dengan keuwuan sang adek, langsung saja mencium pipi dan sedikit menekan kedua pipi gembul sang adek

'Abang ihh pipi Nana sakit tau'cibir seorang gadis kecil dengan bibir yang moncong seperti mulut ikan

Abangnya yang masih berumur 7 tahun itu terkekeh pelan'iya-iya maafin Abang yah, yaudah ayok kita main'

Gadis itu meloncat kegirangan,berlari menggandeng tangan sang kakak dan membawanya berlari menuju teras rumah mereka

Sepotong memori pada masa Kirana masih kecil dengan keluarga yang utuh,dan dipenuhi dengan canda tawa bersama keluarganya, seketika melintasi benaknya,membuat ia harus mengingat kembali masa-masa kecil nya dulu

Kirana tersenyum kecut,mengapa hidupnya sangat sulit seperti yang ia rasakan saat ini?apa Tuhan tidak mengijinkannya untuk bahagia? setidaknya jika Tuhan tidak menginginkannya bahagia ,jangan hilangkan orang-orang tersayangnya

Kirana menghela napas,dengan berat hati,ia kembali melangkahkan kaki menuju rumahnya,Kirana membuka pintunya dengan perlahan,abangnya belum pulang jadi Kirana masih mempunyai waktu untuk membersikan seluruh rumahnya,dan menyiapkan makan malam mereka

Beberapa menit membersikan dirinya ia berjalan menuju dapur untuk membereskan semua pekerjaan rumahnya,ia sudah tidak mau membuat kakaknya semakin beban,walaupun Rangga terlihat acuh terhadap dirinya,tapi percayalah kirana tidak akan membenci Rangga

Selesai dengan segala pekerjaan yang dilakukannya ia,beranjak meninggalkan dapur menuju kamarnya,berdiri seorang diri di balkon kamarnya dibawah rembulan,jam sudah menunjukkan pukul 19 WITA,Kirana merasa perutnya sangat perih seperti diremas kuat oleh tangan seseorang,tapi itu tidak membuat dirinya untuk turun dan makan malam

Menurut prinsip Kirana lebih baik ia kelaparan dari pada makan sendiri,dulu ia sangat tidak suka dengan kesepian,tapi yang didatangkan Tuhan masalah yang begitu berat baginya ,yang terbesar dari masalahnya adalah ditinggal kedua orang tuanya,yang mengakibatkan dirinya dibenci habis-habisan oleh seluruh keluarganya dan semua orang yang hanya mengetahui dari mulut ke mulut tanpa tau kejadian sebenarnya

Setelah beberapa jam berdiri di balkon kamarnya Kirana merasa udara malam semakin menusuk kulitnya,ia memilih menutup pintu balkonnya,bersamaan dengan itu suara motor sport memasuki pekarangan rumahnya,Kirana segera beranjak menuju pintu utama untuk membukakan pintu untuk abangnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REHANA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang