Hari 3. Aku seharusnya tidak ada di sini

2 0 0
                                    

Seperti kemarin, aku datang lebih awal dan menunggunya di depan toko. Menunggu menjadi hal yang menyenangkan untukku belakangan ini.

"Wasseo?" Aku berdiri di belakangnya yang sedang membuka pintu toko. Bau mint yang menyegarkan menguar dari tubuhnya. Dari sini aku bisa memandangi siluet wajahnya yang tenang dan menenangkan.

"Lain kali datang saja jam 09.00."

"Aniyeo Bos, aku lebih suka datang lebih awal dan menunggumu datang."

Sama seperti kemarin, kami membersihkan toko, buku, rak buku, dan apapun yang ada di sana. Saat aku membersihkan salah satu sudut rak buku, aku menemukan sebuah kertas terlipat rapi.  Aku membuka dan membaca isinya, lalu mengembalikannya seperti semula di tempat semula.  Aku tidak mengatakan apapun padanya.

"Seharusnya aku tidak membacanya." Aku bergumam pada diriku sendiri.

"Bantu aku membawa buku-buku ini." Aku bergegas melakukan apa yang dia perintahkan.

Di tempat sama dua botol susu berjajar, kali ini aku tidak akan menyentuhnya. Dia duduk di balai-balai yang sama diposisi yang sama, meneruskan membaca dan meminum beberapa teguk susu.

"Ini." Lalu dia memberikan sisanya padaku.

"Bos, kenapa tidak membeli tiga botol susu saja?"

"Besok, aku akan memesan tambahan satu lagi."

"Tidak perlu Bos, tidak apa-apa aku tidak terlalu suka susu."

Dia tidak mempedulikan perkataanku dan melanjutkan apa yang dia lakukan.

"Bos, sejak kapan kau membuka toko ini?"

"..."

"Apa kau suka sekali membaca hingga membuka toko ini?"

"Bukan aku tapi seseorang yang aku kenal sangat suka membaca."

"Hanya karena seseorang suka membaca kau membuka toko ini?"

"..."

"Bos, kalung itu dimana kau membelinya?" Aku ingin memegangnya namun lebih dulu dicegah olehnya.

"Jangan pegang."

"A...a...arraseo."

Seseorang akhirnya datang ke toko. Aku menyambutnya dan membungkukkan badan. Namun saat aku melihatnya.

"Yeoja itu?"

"Nuguya?"

"Ah, aku pegawai sementara di sini."

"Pegawai? Apa Tao ada?"

Aku menunjukkan dimana dia berada. Tao terlihat terkejut dengan kedatangan yeoja itu. Karena tidak ingin mengganggu, aku keluar dan menunggu di luar toko. Sesekali aku melihat ke dalam, sepertinya mereka baru berbaikan. Tao memberikan sebotol susu untuk yeoja itu. Lalu yeoja itu menyandarkan kepalanya di bahu Tao. Aku tetap menunggu dan melanjutkan membaca di luar. Perasaan aneh kembali menggangguku.

"Kau tidak punya keberuntungan sejauh itu Kim Yoo Ra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak punya keberuntungan sejauh itu Kim Yoo Ra." Aku bergumam pada diriku sendiri.

Saat waktu makan siang tiba, aku berlari ke dalam bermaksud ingin memesankan makan.

"Bos, aku akan memesankan jajangmyeon untuk makan siang."

"Aku saja yang membelinya, kau jaga toko saja." Tao keluar membeli makanan dan yeoja itu sedang membaca buku yang sedang Tao baca beberapa hari belakangan ini. Apakah yeoja ini yang dia maksud seseorang yang dia kenal yang suka membaca?

"Darimana saja?"

"Aku... menunggu di luar."

"Jangan seperti itu, kau tidak mengganggu sama sekali."

"Aniyeo, membaca di luar lebih nyaman."

"Oh iya, aku Rachel."

"Oh, Kim Yoo Ra imnida."

"Mungkin karena beberapa hari ini aku tidak datang Tao mencari pegawai untuk membantunya."

"Ah, bukan begitu aku hanya beberapa hari saja membantunya itu karena aku ingin membaca buku gratis di sini."

"Jeongmalyeo? Kau hanya dibayar dengan membaca buku gratis?"

"Ne."  

"Mianhae, Tao sudah merepotkanmu."

"Aniyeo, aku yang sudah merepotkannya karena sudah memaksa membaca buku secara gratis."

"Dia bukan orang yang ingin mendapat imbalan atas kebaikannya, itulah kenapa aku menyukainya."

Saat menunggu Tao datang, aku melihat yeoja itu menulis sesuatu lalu melipatnya dan menyelipkannya di antara buku yang ada di rak.

Saat menunggu Tao datang, aku melihat yeoja itu menulis sesuatu lalu melipatnya dan menyelipkannya di antara buku yang ada di rak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi surat-surat yang aku temukan itu milik Rachel. Apa terlalu sulit untuk mengatakannya secara langsung?

Kami menikmati makan siang bertiga hari ini, apakah besok juga akan seperti ini? Lusa juga? Lalu sesudahnya juga?

Terlihat jelas mereka saling menyayangi, seharusnya aku tidak ada di sini.

"Yoo Ra-ssi gomawo atas bantuannya hari ini."

"Ne. Hati-hati di jalan. Bos juga, hati-hati di jalan."

:: Di Apartemen

"Kau baru datang Yoo Ra-yah?"

"Ah, Perawat Kim sudah ada di sini?" Dia membawakan beberapa obat yang aku minta.

"Aku sudah menyuruhmu istirahat kan? Kenapa masih berkeliaran seperti ini? Lihat hidungmu berdarah." Sambil menyeka darah yang keluar dari hidungku, wajah cemasnya tidak dapat disembunyikan. Dia sudah seperti keluargaku sendiri, dia yang merawatkan dari awal aku sakit hingga saat ini.

"Ah, aku ada urusan penting beberapa hari ini Perawat Kim, maaf telah membuatmu cemas."

"Wajahmu pucat sekali, kau tidak ingin kembali ke rumah sakit?"

"Aku tidak apa-apa, hanya tinggal beberapa hari lagi. Urusanku akan segera selesai."

"Baiklah aku akan membiarkannya untuk saat ini, jangan terlambat meminum obatmu. Atau kau akan aku seret kembali ke rumah sakit."

"Arraseo, aku benar-benar akan minum obatku tepat waktu. Gomawo." Sambil memeluknya.

Setelah mengantar perawat Kim, aku bergegas ke kamar mandi karena sudah tidak tahan ingin muntah.

"Masih empat hari lagi, kau harus baik-baik saja Kim Yoo Ra."

Aku dengar cerita dari orang-orang ketika aku sedang berjalan-jalan di sekitar rumah sakit bahwa saat seseorang akan meninggal orang itu akan tahu dengan sendirinya berapa hari yang tersisa untuknya. Dan mungkin itu yang sedang aku alami, aku dengan tenang dapat menghitung mundur sisa-sisa hariku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In 7 days (Huang Zitao Projects)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang