CHAPTER.4

24 1 0
                                    

"Sumpah deh,kir,gue nggak nyangka ternyata satya sama kakak gue kenal baik.ini berarti kesempatan gue buat dapetin satya semakin terbuka lebaaaaaarr,"Biby membentakan tanganya sambil tersenyum.

"Cieee... Wajah Lo udah ngelebihin cerahnya pagi,bi,"puji kirana yang sedari tadi mendengarkan cerita biby dengan asyik. Hari itu memang masih pagi, bahkan bel masuk belum berbunyi.

"Yah, gue emang lagi dapet rezeki,kir." Biby membanggakan dirinya.

"Ssttt... Bi,kak kasa tuh."mata kirana tak sengaja menangkap sosok kasa yang sedang berjalan ala peragawati melewati kelas biby yang sedang ter isi dua manusia ini.

"Ka kasa?"biby ikut melihat cewek yang dilihat kirana.

"Terus kenapa? Emang gue ada urusan apa sama dia?"

Arventa kasa Revalia, salah satu anak kelas tiga camar yang paling gaya disekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arventa kasa Revalia, salah satu anak kelas tiga camar yang paling gaya disekolah. Dan paling ngetop.Bukan karena hal yang positif,tapi negatif. Gila, anak nya tukang labrak kelas satu. Dikit-dikit, labrak. Begini, labrak. Begitu, labrak. Kayaknya dia nggak bisa hidup tanpa ngelabrak.sayangnya anak kelas tiga nggak ada yang berani ngomelin dia. Soalnya kasa punya kakak cewek yang udah kuliah. Eits, jangan salah, walaupun cewek, kakaknya kasa tomboi dan perkasa banget. Jadi kalo di omelin, dia bakal ngadu.

"Sekarang giliran gue yang cerita, bi,"ujar kirana setengah berbisik.

"Kayaknya dia suka sama satya deh."

"Hah? Tau dari mana Lo?" Biby mengentakkan kakinya saking kagetnya.

"Iya, bi. Tau nggak, waktu gue baru dateng tadi, gue liat kak kasa ngejar-ngejar satya mulu. Satya jalan ke mana, kak kasa ngikutin terus. Pokoknya jadi buntutnya satya, gitu."kirana melepas tangannya.

Biby mengerutkan alis sambil meremas-remas rok abu-abunya.
"Terus satya nya gimana?"

"Satya nya sadar kalau dia di ikutin melulu. Dari mukanya keliatan banget dia tuh heran sama kelakuannya kak kasa. Akhirnya sambil jalan cepet, satya masuk ke toilet cowok. Kak satya nya langsung pergi deh."Kirana mengangkat bahu.

"Aah... Jadi gimana dong..." Biby menggesek-gesek sepatutnya di lantai dan meremas-remas tas nya. Wajahnya kusut.

"Udahlah, bi. Gue sih nggak heran satya disukai sama cewek lain. Bukan Lo aja. Lagian,iiihh... Satya mana mau sama cewek macem kak kasa... Apa coba yang bisa dibanggain dari dia? Hobi ngelabraknya?"kirana ketawa-tawa.

"Iya sih."biby menunduk sambil bernapas lega.

"Eh,kir, gimana tuh kabarnya si athar?"

"Mana gue tau. Emang gue peduli?"jawab kirana cuek.

Kalo udah soal Athar ranendra, anak sekelas biby bahkan teman sebangkunya.kirana langsung males. Kalau di pikir-pikir, athar kayaknya suka sama kirana.Kirana suka di bayarin bakso,di kasih ongkos angkot, sampai dibeliin pulsa. Pokoknya segala-galanya cuma buat Kirana. Emang asyik sih, tapi nggak tahu Kirana jadi risi sendiri.

Pilihan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang