Sebelom baca, jangan lupa vote coment n share dulu yang cinta2 ku♥.
***
"Nah, kan ... ini yang bikin gue males ikut tuh duo LC," dumel Alin, ia memang mempunyai julukan tersendiri untuk dua sahabatnya itu. "Udah dua jam, gue udah dapet setumpuk buku. Dan mereka belum juga nongol."
Alin memandang setumpukan buku yang udah berjejer manis di mejanya. Toko buku langganannya itu selain menjual buku, mereka juga menyewakan buku.
Alin juga sudah akrab dengan sang pemilik toko buku tersebut. Jadi, gadis itu lebih memilih tinggal di sana daripada mengekori duo LC.
"Sendirian aja, Lin? Upin Ipin gondrong mane?" tanya Arjuna, sang pemilik toko buku langganan Alin.
"Biasalah, Bang. Kek Bang Juna gak paham aja," sahut Alin, "Bang Juna punya Novel Gema Hati Zulfa, kagak?"
"Ada, Lin. Yang prequelnya Arakata itu, kan? Noh, di baris depan. Masih sisa satu kayaknya." Arjuna menunjuk rak depan dengan dagunya.
Alin melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjukkan Arjuna. Begitu sampai di depan rak tersebut, Alin menghembuskan napas sebal.
"Napa naruhnya di rak paling atas sih, Bang. Sengaja biar gue gak bisa ngambil, ya kan Bang?" tanya Alin sambil menatap curiga pada Arjuna.
"Su'udzon aja lo, Lin. Bukan salah abang yang naruh di atas, tapi bentukan elu yang terlalu mini," sahut Arjuna sambil terkekeh.
"Ish, ambilin napa Bang! Keburu diambil orang entar, mana tinggal sebiji doang."
"Entar abang ambilin, masih ada customer nih," sahut Arjuna yang tengah sibuk di balik mesin kasir.
"Entar-entar keburu diculik orang. Ya udah lah, gue pelototin dulu aja ... biar gak ada yang ambil," celoteh Alin sambil terus mendongak, melihat novel incarannya.
Tak lama kemudian, ada sebuah tangan yang meraih novel incarannya itu. Otomatis Alin langsung berbalik, melihat sosok yang menjulang di hadapannya itu.
"Eh, sorry. Gue udah duluan mau beli novel itu," ucap Alin pada sosok di hadapannya itu.
Alin sampai mendongak untuk bisa melihat wajah orang di hadapnnya itu, karena tinggi badan Alin hanya setinggi dada sosok di depannya itu.
"Gue gak mau beli novel ini kok. Gue cuma bantu elo buat ngambilnya," suara bass itu menjawab. "Ini." pemuda itu memberikan novel Gema Hati Zulfa pada Alin.
"Eh, terimakasih," sahut Alin, merasa agak bingung.
Gadis itu mengira novel incarannya akan diambil orang lain, ternyata orang itu malah membantu mengambilkan untuknya.
"Sama-sama," sahut sang pemuda.
Pemuda itu hendak berlalu dari sana, tapi tangan Alin memegang lengannya. Membuat pemuda itu kembali menghentikan langkahnya.
"Tunggu, elo Gilang, kan? Temen baru di kelas gue?" tanya Alin pada pemuda berpenampilan culun di hadapannya itu.
Gilang hanya mengangguk, tanpa ekspresi. setelahnya pemuda itu kembali melangkahkan kaki keluar dari toko buku.
"Lha, kok malah nyelonong pergi? Takut gue gigit kali, ya?" gerutu Alin sambil memandang kepergian teman barunya itu "Tapi emangnya tampang gue udah kayak kriminal kali, ya? Takut gue apa-apain mungkin."
"Iya, takut elo culik, Lin," ucap Arjuna yang tiba-tiba sudah berada di sebelahnya.
"Ish, abang!" Alin memukul lengan Arjuna, yang membuat pria itu tertawa. "Lihat bentukan dia, dong! Badan segede gaban gitu, mana kuat gue nyulik. Gimana mau ngangkut, gue dorong aja paling gak bergeser itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brutals
RomancePirata Raynar Ulung adalah seorang pria yang berwatak keras. Apapun yang menjadi keinginannya, akan berusaha ia dapatkan ... walau sesulit apapun itu. Hidup keras dan penuh perjuangan yang ia alami sedari kecil, membuatnya tumbuh menjadi pria yang...