chapter 1

5.6K 338 50
                                    

"Hng.. let me bite your neck, Kaiser!" rengek vampir kecil itu dengan wajah yang memelas.

Sementara itu si pemilik nama hanya dapat menyunggingkan seringaian di wajahnya.

"Kau mendengarku tidak sih!?" pekiknya sembari menatap sosok tampan itu dengan tajam.

"Memohonlah dengan cara yang lebih baik, Yoichi."

Seolah mengerti akan perintah dari sang tuan, vampir kecil itu segera saja beranjak lantas mendudukkan dirinya tepat di atas perut kekar milik pemuda yang kini tengah bersandar dengan nyaman di atas ranjang tidur kebanggaannya.

"Sir, your Yoichi is very thirsty. Can you give me fresh blood?" rajuknya mencoba untuk menggoda dominan itu sembari memasang raut wajah penuh gairah. Sesekali ia akan bergerak nakal diatas perut atletis Kaiser hingga membuat sang empu melenguh.

"Yoichi..."

Seruan itu terdengar begitu muthlak hingga membuat Isagi menghentikan kegiatan nakalnya.

"Buka mulutmu!" Dengan segera Isagi pun menuruti.

Tanpa membuang banyak waktu, Kaiser memasukkan jarinya kedalam mulut kecil sang vampir.

'Mmhh'

Isagi sempat dibuat tersedak karenanya.

"Bite me!"

Sontak saja Isagi pun mengeryitkan keningnya tak terima. Yang ia inginkan bukanlah ini. Seolah mengerti akan arti dari raut wajah si manis, Kaiser lantas berucap, "Anggap saja ini adalah hidangan pembukamu."

Meski sedikit kesal, pada akhirnya Isagi tetap mengikuti ucapannya. Dengan perlahan ia mulai menghisap darah segar yang mengalir dari jari telunjuk milik Kaiser yang telah terbenam dalam mulut kecilnya.

"Kenapa berhenti, hm?"

Namun Isagi tak menyahut. Wajahnya tampak menekuk kesal karena tak mendapatkan keinginannya.

"Kau hanya ingin mempermainkanku ya!" ucap Isagi pada akhirnya sembari menyeka sisa darah di sudut bibirnya dengan kasar.

Tawa kecil dari pemuda bersurai dwiwarna itu lantas mengalun seolah tengah mengejeknya. Membuat sang vampir semakin kesal.

"Aku benci kau."

Tepat sebelum Isagi hendak beranjak, Kaiser lebih dulu merengkuh pinggang rampingnya erat hingga membuat sang empu tersentak.

"Kau marah?"

"Menurutmu?"

Kaiser kembali terkekeh, "Hey, aku hanya ingin sedikit mengerjaimu saja. Jangan marah atau aku tidak akan pernah memberikan darahku lagi."

"Kau curang!"

Perlahan jemari kekar itupun terulur untuk mengusak surai legam nan kebiruan milik Isagi dengan penuh kelembutan.

"Baiklah.. Karena kau sudah jadi anak yang baik dan juga penurut. Aku akan mengijinkan mu untuk menggigit leherku. Come on, bite me, Yoichi.." ujar Kaiser sembari melepas dua kancing teratas kemejanya.

Isagi menelan salivanya dengan kasar. Bagaimana tidak? Pemandangan yang tersuguh di depan matanya sangat menggairahkan. Leher kekar yang tertimpa oleh tatto bunga mawar biru yang menjalar sepanjang lengannya.

Sangat panas dan sexy.

"Apa yang kau tunggu, hm?"

Seketika Isagi pun bergeming dengan rona merah di kedua pipinya.

bite me! | kaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang