Chapter 5

67.6K 2.8K 26
                                    

Grazinia POV

"Aduh, Mama. Ini terlalu sempit dan terbuka. Ambil gaun yang lain saja" tolakku saat melihat pantulan diriku dengan gaun ketat berwarna merah di cermin. Sudah ketat, backless, belahannya rendah lagi. Membuatku terlihat seperti wanita murahan saja.

"Bagaimana tidak terbuka? Semua gaunmu saja backless semua. Ya sudah, coba yang ini" Mama menyodorkan sebuah gaun berwarna pastel. Gaun yang indah, tapi sayang belahan dadanya terlalu rendah.

"Belahannya terlalu rendah, Ma. Cari yang lain saja lagi"

"Kalau terlalu rendah, kenapa di beli?" tanya Mama sambil mengobrak-abrik lemari ku.

"Itu hadiah pemberian Faraz. Bukan aku yang beli" Mama menggeleng.

"Coba yang ini. Pasti kau terlihat sopan" Mama kembali menyodorkan sebuah gaun hitam berlengan panjang. Tidak ada belahan, tidak backless dan tidak ketat. Saat aku mau mengambil gaun itu, Mama menaruhnya kembali ke lemari.

"Tidak jadi. Gaun itu terlalu tertutup yang membuatmu terlihat mau pergi melayat" Mama terus mengacak-acak lemariku.

"Mana ya?"

"Apanya Ma?"

"Nah ini dia, cepat ganti sana. Mama sudah tidak sabar melihatmu menggunakan ini" Mama memberiku mini dress berwarna dark blue dengan bagian belakang yang terbuka (backless). Seingatku aku tidak pernah membeli dress seperti ini.

"Sudah sana cepat" tanpa menjawab, aku segera masuk ke kamar mandi untuk mengganti gaun ketat ini dengan mini dress yang Mama berikan tadi.

Aku terpaku melihat pantulan diriku di cermin. Dari depan aku tampak sangat anggun dengan desain brokat yang indah di dress ini. Tapi jika dilihat dari belakang, aku tampak sangat menggoda dan sexy namun elegant.

"Sudah belum?!" teriakan Mama membuatku tersadar dari lamunanku tentang dress ini.

"Sudah" jawabku dan segera keluar dari kamar mandi. Dari pancaran mata Mama, beliau tampak sangat kagum dan senang.

"Sudah Mama duga, pasti sangat cantik" aku tersenyum mendengar pujian Mama.

"Oh ya, Ma. Mama dapat dress ini dari mana?" tanyaku pada Mama yang tengah merapikan tataan rambutku. Mama menyanggul rambutku dan menyisakan beberapa helai anak rambutku.

"Jadi bukan kamu yang beli? Mama kira kamu memesan pakaian lewat online. Soalnya tadi siang waktu kamu ketiduran, ada tukang pos yang ngantarin ini. Ya udah Mama ambil dan Mama taruh di lemarimu"

"Oh, begitu ya" Mama mengangguk dan membenarkan beberapa helai rambutku yang sedikit tampak berantakan.

"Nah, sekarang kau sudah terlihat cantik dan natural. Ya sudah, ayo kita ke bawah" ajak Mama.

"Mama saja duluan, aku nanti nyusul" Mama pun keluar dan tak lupa untuk menutup pintu kamar ku.

"Ku harap kau tidak terpesona dan tergoda oleh ku, pria asing!" gumamku. Aku pun bangkit dari kursiku dan berjalan menuju ke bawah untuk menyusul Mama, Papa dan para tamu asingku.

Author POV

Seorang gadis dengan dress-nya yang indah turun dari tangga dan berjalan dengan anggun ke ruang tamu. Ruang tamu yang awalnya ramai mendadak sepi karena kehadiran gadis cantik ini.

Dia tersenyum kepada semua orang yang ada di ruangan itu dan duduk di samping kedua orang tuanya. Seorang pria tampan duduk di sebrang gadis itu. Pria itu menatap lekat ke arah gadis itu. Sedangkan yang di pandang hanya menatapnya datar.

Hot StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang