SENJA KIRANA

691 54 20
                                    

Jangan lupa spam komen ya!! Vote dulu biar ga lupa, oke^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa spam komen ya!! Vote dulu biar ga lupa, oke^^

Bantu share cerita ini ya kalau kalian suka sama cerita nya

Buat yang belum follow aku, ayo buruan follow dulu biar ga ketinggalan informasi cerita ini di wall

Disini ada yang uda berkali-kali baca cerita Bunda-Papa nya Arthur di BBM? Absen dulu coba siapa aja➡

Nb: aku bakal up kalau vote dan komen udah sesuai target aku yaa, jadi ayo ramein hihi

Seorang gadis berpakaian seragam sekolah dengan balutan sweater rajut berwarna nila favorit nya tengah berjalan gugup sembari menunduk menuruni tangga rumahnya. Dia Senja Kirana, putri bungsu dari Brandon dan Gea.

"Senja, sini sayang. Kita udah nungguin kamu dari tadi buat sarapan bareng." Gea tersenyum menyambut kehadiran putrinya yang baru saja hadir di ruang makan.

"Lelet banget si lo!" Ucap Sky dengan nada tinggi dan tatapan tajam yang tertuju pada Senja.

"Sky! Masih pagi, tolong jangan membuat keributan." Tegur Gea.

"S-senja sarapan di sekolah aja," ucap Senja pelan sembari melirik ke arah seseorang yang membuat jantungnya bergemuruh gelisah.

Sky bangkit berdiri secara kasar hingga menimbulkan bunyi decitan nyaring yang menggema antara kursi dan lantai. Tangan laki-laki itu mengepal geram mendengar jawaban Senja. Adik perempuannya itu entah mengapa selalu membuatnya merasa jengkel.

"Hilang selera makan gue!" Sky berlalu pergi dengan tas kuliah yang tersampir di bahunya. Bahkan lelaki itu tidak bersalaman atau sekedar berpamitan pada kedua orang tuanya.

Melihat itu Senja panik setengah mati segera berlari mengejar sang Kakak. "KAK SKY! TUNGGUIN AKU!! KAKAK UDAH JANJI KALAU KITA BAKAL BERANGKAT BARENG PAGI INI!!"

Namun teriakan permohonan Senja bagaikan angin lalu yang tidak mempengaruhi langkah Sky yang kini sudah masuk dan mengendarai mobilnya pergi dari rumah. Di halaman rumah Senja meremas sweater rajutnya dengan wajah ketakutan.

"Udah, sayang. Kamu gak perlu kejar kakak kamu." Gea memegang pundak Senja dan memberikan usapan lembut di sana.

Senja menatap Gea dengan wajah memelas sedih. "Tapi Kak Sky udah janji berangkat bareng aku hari ini, Ma."

"Gak masalah, kamu bisa berangkat bareng Papa."

Suara husky dari seorang pria ber jas yang terlihat masih cukup muda membuat Senja dan Gea bersamaan menoleh. Keduanya memberikan tatapan yang mengandung makna sangat jauh berbeda pada Dean.

"Gak perlu, aku bisa berangkat naik–"

"Papa kamu udah berbaik hati mau mengantar kamu, Senja. Jangan menolak," bisik Gea memaksa.

LANGIT FAVORIT ARTHUR "LAFA" [Sequel BBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang