PERINGATAN KONTEN DEWASA 18++ MENGANDUNG PORNOGRAFI & LGBT
*_______________________________________
Irene tak kuat menahan tawa melihat Seulgi yang begitu karismatik ternyata berteriak ketakutan ketika menonton film horor.
Tiba2 saja suasana hening dan adegan gelap seperti akan ada sebuah jumpscare yang membuat Seulgi ingin keluar dari ruangan itu.
Irene menahannya, ia memegang tangan Seulgi dan menariknya sehingga Seulgi berada dalam pelukan Irene, "itu hanya film, jangan takut semua yang kau lihat tidak nyata" Ucapan Irene yang berbisik saat memeluk Seulgi.
"Eonni..," Seulgi memanggil dan melepaskan diri dari pelukan Irene.
Irene tiba2 saja terhanyut oleh pikiran kotornya, ia memegang leher Seulgi dan mendekatkan wajahnya, saat mereka hampir berciuman Seulgi mengelak, dan pergi meninggalkan ruangan, ia juga mengatakan sudah saatnya makan siang.
Singkat cerita mereka pun makan siang berdua dengan ekspresi sama2 canggung.
Sore hari Seulgi mengajak Irene ke kamarnya untuk bermain game, mereka masih saja saling canggung.
"Maaf eonni.., aku tak bermaksud menolakmu, aku hanya terkejud dan tidak tau harus bagaimana" Ucap Seulgi yang memulai obrolan.
"Aku juga minta maaf, aku pikir aku sudah gila, aku tidak pernah begitu sebelumnya" Jawab Irene dengan ekspresi menyesal.
Seulgi tiba2 saja memegang pinggang Irene dan menariknya, ia juga membuka baju Irene dengan lembut, Seulgi mengatakan "maukah kau melakukannya?" Ucapnya dengan suara menggoda.
Irene bahkan tidak memberontak sedikit pun saat Seulgi melepaskan pakaiannya satu demi satu sampai akhirnya mereka berciuman, Seulgi memimpin permainan panas saat itu.
Seulgi meremas kedua dada Irene sambil mencium bibirnya.
Lalu satu tangannya turun memainkan bagian bawah tubuh Irene, membuat Irene menjambak Seulgi.
Irene meminta Seulgi untuk mencumbu kedua putingnya dengan tangan yang terus mengelus miss v Irene.
"Sayang yang bawah mau kucumbu juga?" Tanya Seulgi.
Irene hanya menganggukan kepala.
Saat Irene segera mencapai klimaksnya Seulgi pun mempercepat permainannya.
Irene menganggukan kepala, Seulgi menurutinya mereka berciuman dan Seulgi tidak menghentikan permainan tangannya.
"Seulgi ahhheumhhhhhh" Sampailah Irene pada klimaksnya, Seulgi meredam suara desahan Irene dengan ciumannya.
_____________________________________ ________(Main game gak tu) _________ ______________________________________
Mereka berdua tampak lelah, tidak satupun dari mereka yang bangun dari ranjang empuk milik Seulgi.
Saat itu Irene hampir saja tertidur, namun tiba2 Seulgi mengatakan "kau bahkan tidak bisa mengatakan apapun ketika aku bertanya pendapat kau tentangku, kau bilang itu terlalu cepat karna kau baru mengenalku kemarin, hahaha tapi kau bahkan bisa melakukan ini dengan orang baru kau kenal kemarin"
Irene menutupi wajahnya dengan selimut karena ia sangat malu, Seulgi terus saja menggodanya dengan pertanyaan2 random.
"Yaa.., kenapa kau selalu berteriak seperti itu" Ucap Irene.
Seulgi tersenyum, ia memeluk Irene yang masih belum memakai pakaiannya, lalu mencium kening Irene lalu mengatakan "kau tau, sepertinya kau akan mencintai orang yang baru kau kenal kemarin".
Irene senyum menatap Seulgi, ia membelai wajah Seulgi dengan senyuman tulusnya "Aku menyukai tatapanmu" Ucapnya.
"Jadilah pacarku..," Ucap Seulgi tiba2.
"Memang hanya aku yang boleh memiliki mu" Tak disangka Irene mengatakan itu.
Detik itu juga mereka berdua resmi berpacaran..
___________________________________ *malam hari tiba..
Seulgi berniat untuk mengantar Irene pulang, namun meski dihari libur ia masih memiliki jadwal wajib belajar, jadi Irene diantarkan oleh supir pribadi Seulgi.
Malam itu Seulgi belajar dengan penuh senyuman, tiba2 saja ayahnya datang merusak mood Seulgi dengan mengatakan "belajarlah di Amerika, sudah saatnya kau belajar berbisnis, agar ayah bisa percayakan milik ayah padamu"
Seulgi mengabaikan ayahnya, ia selalu dituntut untuk mempelajari bisnis. Meski Seulgi menolak dengan keras ayahnya tetap saja selalu mengatakan hal yang sama setiap kali melihat Seulgi.
Seulgi dibesarkan oleh ayahnya, karena ibunya meninggal dunia tepat setelah Seulgi lahir di dunia.
Jadi Seulgi tidak pernah merasakan kasih sayang ibu, ia hanya mendapat didikan keras dari ayahnya yang ambisius.
Karena hal itu Seulgi tumbuh menjadi orang yang tangguh, dibalik sifat randomnya ia sebenarnya sangat pintar, ia selalu mendapatkan ranking 1 disekolah, bahkan dia juga pemegang sabuk hitam taekwondo, dia juga memiliki banyak medali emas diberbagai kompetisi olahraga, seperti basket, baseball, voleyball, dll.
Meski ayahnya menyadari bakat yang dimiliki Seulgi, ayahnya tetap ingin Seulgi tidak memimpikan masa depan, karena ayahnya lah yang mengatur masa depan Seulgi.
____________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bentuk permintaan maaf dari author, khusus bab kali ini update lebih cepat..